KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Muktamar Pemuda Muhammadiyah yang rencananya digelar tahun 2023, mendapat penolakan dari Pimpinan Pemuda Muhammadiyah (PPM) se-Mataraman.
PPM Mataraman sendiri meliputi PPM Ngawi, Magetan, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Ponorogo, Trenggalek, Nganjuk, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Tulungagung, Kota Blitar, dan Kabupaten Pacitan.
BACA JUGA:
- Novita Minta Usulan Kelompok Rentan Bisa Diakomodir Pemkab Trenggalek
- Gubernur Khofifah Optimis Pemuda Muhammadiyah Jadi Referensi Anak Muda Bangsa untuk Menjaga NKRI
- Musyda Akbar Pemuda Muhammadiyah-Nasyiatul Aisyiyah Kota Pasuruan, Mas Adi Beri Pesan Motivasi
- 6 Tempat Wisata di Trenggalek Terfavorit dan Wajib Dikunjungi
Mereka menganggap penundaan muktamar tersebut menyalahi keputusan tanwir yang mengamanatkan agar Muktamar Pemuda Muhammadiyah harus terlaksana di tahun 2022.
Ketua PPM Kabupaten Kediri M. Afwan Al-Asgaf mengatakan bahwa PPM Kabupaten Kediri mendukung keputusan bersama dari PDPM se-Mataraman tersebut.
"Sudah tepat jika kami keberatan jika Muktamar Pemuda Muhammadiyah dilaksanakan tahun depan," tegas Gus Afwan, panggilan akrabnya, dalam rilis yang diterima BANGSAONLINE.com, Rabu (31/8/2022).
Menurutnya, Muhammadiyah mengajarkan tertib administrasi organisasi. Apalagi, selama ini Muhammadiyah sering membangga-banggakan sebagai organisasi yang taat aturan sesuai dengan tatanan dan AD/ART.