BANGSAONLINE.com - Setelah Tuhan membicarakan neraka Jahanam yang punya tujuh pintu dengan spisifikasi masing-masing, kini Tuhan membicarakan surga yang begitu mewah dan tak terbayangkan. Penghuninya dipersilakan masuk dengan penghormatan dan kenyamanan berlebih.
Dalam al-qur'an tidak ada keterangan soal berapa banyak pintu surga, hanya saja dijelaskan, bahwa suasananya sangat terbuka dan para tamu dipersilakan masuk sesukanya, "udkhuluha bi salam aminin". Bisa jadi, pintunya sangat banyak hingga tak penting lagi disebutkan jumlahnya.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty
Dalam al-Hadis, banyak dijumpai riwayat soal keberadaan surga dengan segala servisnya, termasuk kelas-kelasnya, nama masing-masing villa, jumlah pintu dan spesifikasinya. Seorang teman abai dengan detail spesifikasi surga dan berkata seloroh: "halah, wong begitu kok dibahas, podo-podo kagak pernah ke sana. Yang penting besok kita bisa di sono. Terserah, mau ditempatkan di kelas apa. Pokoke melbu suargo".
Ayat pendek ini (45) hanya menuturkan dua infrastruktur utama yang ada dalam surga, yakni: "jannat" (taman), dan " 'uyun" (mata air). Apa yang digambarkan oleh ayat ini tidak sekedar menarik perhatian wong Arab, melainkan semua jiwa manusia yang sehat pasti memandangnya sebagai keindahan sempurna. Siapa yang tidak memandang indah panorama taman berbalut mata air gemercik mengalir?. Meski orang Eropa bahkan wong pegunungan sekalipun tetap menikmati keindahan tersebut tanpa bosan, apalagi penduduk daerah tropis.
Sedangkan sifat penghuninya digambarkan sebagai orang bertaqwa yang santun dan menebar kedamaian. Jadi, ayat ini memberi gambaran kepada kita agar memahami, bahwa sifat penghuni surga kelak seperti itu, yakni: bertaqwa (al-muttaqin), tutur katanya lembut (bi salam) dan prilakunya santun (aminin).
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Teori Shalahiyah dan Ashlahiyah pada Putusan MK Terkait Batas Usia
Sifat pertama, al-muttaqin adalah prilaku kebajikan vertikal, berhubungan langsung dengan Tuhan. Mau masuk surga?. Silakan berakrab-akrab dengan Tuhan, sering berbisik, sering meloby seperti kita yang ingin proposal kita cepat dicairkan. Dan, sekali-sekali jangan pernah melanggar aturan-Nya.
Sedangkan sifat "bi salam" dan " Aminin" adalah sifat horizontal yang bersinggungan dengan sesama manusia dan lingkungan. Ukurannya adalah orang lain. Bila orang lain merasa damai, merasa aman bersama anda, merasa tertolong, merasa terlindungi, maka anda sudah berlatih menjadi penghuni surga. Begitu pula dengan lingkungan anda. Alam di sekitar anda tumbuh bagus, tak ada yang dicemari, apalagi dirusak dan eksplotasi.
Dengan gambaran ini, kita bisa mengukur diri kita masing-masing. Lha wong mau jadi PNS saja ada prajabatan dan pelatihan, apalagi mau menjadi penghuni surga. Jangan sekali-sekali menyalahi atau sok pasrah kepada Tuhan tanpa berbuat baik, kelak manager surga pasti menolak anda. Petugas bandara pasti menolak penumpang pesawat tanpa tiket.
Baca Juga: Profil HARIAN BANGSA, Koran Lokal Jawa Timur, Kiai Jadi Pelanggan Setia Sejak Terbit Perdana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News