JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pemkab Jember melalui badan perencanaan pembangunan daerah (bappeda) menggelar focus group discussion (FGD) tentang optimalisasi pengelolaan wisata terpadu kawasan hutan, Rabu (9/7/2022).
Kegiatan tersebut menindaklanjuti MoU antara Pemkab dengan Perum Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Timur, pada bulan April 2022 lalu.
Baca Juga: RPKD 2025-2029, Bappeda Sumenep Upayakan Grand Design Penanggulangan Kemiskinan
Dalam sambutannya, Ketua Bappeda Jember Hadi Mulyono mengatakan MoU tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian Kabupaten Jember, melalui pemanfaatan hutan untuk destinasi wisata.
Diketahui, kawasan hutan yang berada dalam naungan Perum Perhutani cukup luas, mencapai 71.000 hektare lebih. Ditambah dari luasan lahan BKSDA sekira 35 hektare lebih, dan juga kawasan Taman Nasional mencapai 75.000 hektare.
Lahan-lahan tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat melalui sistem kerja sama dengan, baik melalui lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) ataupun kelompok sadar wisata (pokdarwis).
Baca Juga: Gelar FGD Bersama Polres, Kemenag Tuban Serukan Pilkada Damai Tanpa Hoaks dan Politik Identitas
Karena itu, melalui FGD ini, Mulyono ingin mempeptemukan pihak-pihak yang ingin memanfaatkan potensi kawasan hutan sebagai bagian dari wisata terpadu. "Kegiatan kerjasama ini adalah tanpa mengubah fungsi utama hutan," terangnya.
"Di samping meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa hutan, juga untuk mengurangi konflik sosial di Jember, karena (sebelumnya) tidak ada pertemuan antara keinginan masyarakat dengan pihak perhutani dalam memanfaatkan potensi yang ada," pungkasnya.
FGD ini menghadirkan beberapa panelis, yakni: Wakil Kepala Administratur Perum Perhutani Jember Desianus Sirappa, Anggota Komisi C DPRD Jember Hadi Supaat, dan Hesti selaku tokoh yang ditunjuk untuk memberikan pengarahan dan masukan dalam rangka pengembangan wisata.
Baca Juga: Perumda Tirta Kanjuruhan Jalin Kerja Sama dengan Perum Perhutani
Adapun peserta FGD sebanyak 63 orang, di antaranya dari OPD terkait, Perum Perhutani, BKSDA Jember, Taman Nasional Meru Betiri, pendamping LMDH Perhutani Jember, serta 13 LMDH yang saat ini sudah mengelola wisata di kawasan hutan. (yud/bil/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News