NGAWI, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Lalu Lintas yang jatuh pada tanggal 22 September, jajaran Polres Ngawi menggelar apel di halaman mapolres, Kamis (22/9/2022).
Wakapolres Ngawi Kompol Hendry Ferdinand Kennedy mengatakan, sebelumnya rangkaian peringatan Hari Lalu Lintas diisi dengan kegiatan sosial kemasyarakatan, mulai dari bakti sosial hingga aksi bersih-bersih tempat ibadah.
Baca Juga: Kapolres dan Ketua Bhayangkari Cabang Ngawi Kunjungi Posyan dan Pospam Operasi Lilin Semeru 2024
"Puncak peringatan Hari Lalu Lintas sengaja kita lakukan dengan kesederhanaan tanpa mengurangi makna dari peringatan sendiri," jelas Kompol Hendry saat memimpin apel..
Namun menurutnya, ada yang menarik dalam apel peringatan Hari Lalu Lintas kali ini. Sebab, peserta apel selain dari anggota Polres Ngawi, juga nampak peserta apel dari polisi yang masih bocah-bocah atau Polisi Cilik. Ternyata Polisi Cilik (Pocil) tersebut merupakan siswa-siswi dari SDN Margo Mulyo 1.
Bahkan polisi cilik tersebut bukan hanya menjadi peserta apel, melainkan juga menampilkan aksi dan gerak ala Polisi Lalu Lintas beneran. Para Pocil yang mengenakan seragam atasan warna merah dan celana warna putih sangat piawai melakukan gerakan dan aksi baris-berbaris.
Baca Juga: Haul ke-15 Gus Dur, Pisahkan Polri dari TNI untuk Tegakkan Demokrasi, Bukan Jadi Alat Kekuasaan
"Dengan adanya Pocil ini, kita juga memberikan motivasi pada anak-anak dari sejak dini. Dengan tujuan mereka lebih semangat dan lebih mencintai Polri," terangnya.
Penampilan pasukan Pocil dari SDN Margo Mulyo 1 tersebut ternyata bukan suatu alasan tertentu. Diketahui bahwa Pocil dari sekolah tersebut merupakan binaan dari Satlantas Polres Ngawi.
Bahkan, keberadaan Pocil dari sekolah yang dikepalai Suyamtini tersebut telah beberapa kali mendapatkan prestasi di bidang polisi cilik.
Baca Juga: TNI-Polri Apresiasi Kesiapan Posko Nataru di Pelabuhan Tanjung Perak, Ini Kata Pj Gubernur Jatim
Dengan hadirnya Polisi Cilik tersebut diharapkan dapat memberikan efek yang positif bagi anak-anak yang lain, supaya tidak takut lagi pada polisi. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk mendekatkan Polri dengan masyarakat.
"Sekarang kita disuguhkan bahwa Polri, dari kecil kita sudah dididik untuk mencintai polisi. Bahwa polisi sahabat kita, bahwa polisi partner kita, dan polisi adalah tangannya hukum. Makanya besar kecilnya Polri ditentukan oleh masyarakat yang hadir di tengah-tengah kita semua," pungkasnya. (nal/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News