MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Polres Mojokerto Kota melaksanakan Apel Gelar Pasukan dalam rangka meninjau kesiapan personel menuju pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2022 yang dipimpin langsung oleh Kapolres Mojokerto Kota, AKBP. Wiwit Adisatria, di Lapangan Patih Gajah Mada Mapolres Mojokerto Kota, Senin (03/10/2022).
Apel yang bertema 'Tertib Berlalu Lintas Guna Mewujudkan Kamtibmas yang Presisi' itu, diikuti oleh Wakapolres Mojokerto Kota, PJU Polres Mojokerto Kota, seluruh Anggota Polres Mojokerto Kota. Personil Gab. Kodim 0815 Mojokerto, Denpom V/2 Mojokerto dan Subgarnisun Mojokerto, serta Personil Gab. Dishub Kota Mojokerto dan Satpol PP Kota Mojokerto.
Baca Juga: Di Kegiatan Jumat Kamtibmas, Polres Mojokerto Kota Ajak Jaga Kondusifitas Jelang Pilkada Serentak
Kapolres Mojokerto Kota menjelaskan, apel ini bertujuan dalam melaksanakan Operasi Zebra Semeru yang dilatarbelakangi oleh meningkatnya angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur, akibat adanya peningkatan mobilitas penduduk seiring dengan menurunnya angka penyebaran Covid-19.
"Berdasarkan data dari Ditlantas Polda Jatim pada periode bulan Januari hingga Agustus 2022, angka kecelakaan meningkat sebesar 70,23 persen dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2021 dengan korban meninggal dunia sebanyak 3.488 jiwa (naik 38,25 persen), demikian juga dengan pelanggaran lalu lintas yang meningkat cukup tajam sebanyak 70 persen dengan tilang sebanyak 308,181 kasus (naik 50,48 persen)," paparnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, melihat tingginya angka kematian akibat laka lantas tersebut, maka perlu adanya pemberian edukasi yang intens kepada masyarakat khususnya kepada kaum milenial, agar lebih tertib berlalu lintas, sehingga keamanan dan keselamatan masyarakat dalam berlalu lintas bisa terwujud.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Tangkap Buron Penganiayaan
"Tujuan utama dalam pelaksanaan Operasi Zebra kali ini adalah memberikan edukasi mengenai keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar Lantas) kepada masyarakat secara intens khususnya kepada kaum milenial sehingga dapat menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas," jelasnya.
Pelaksanaan Operasi Zebra ini, terdapat tujuh prioritas pelanggaran yang dapat dilakukan penindakan penegak hukum secara Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dan teguran. Seperti, Pengemudi atau pengendara ranmor yang menggunakan ponsel saat berkendara, pengendara ranmor yang masih dibawah umur, pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari satu orang, pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm SNI atau pengendara mobil yang tidak menggunakan safety belt, pengendara ranmor dalam pengaruh atau mengkonsumsi alkohol, pengendara ranmor yang melawan arus; serta pengendara ranmor yang melebihi batas kecepatan.
"Operasi Zebra akan dilaksanakan selama 14 hari mulai tanggal 3-16 oktober 2022, dengan melibatkan sebanyak 3.478 personel dengan perincian Polda Jatim sebanyak 348 personel dan Satwil jajaran sebanyak 3.130 personel yang akan disebar di seluruh wilayah jajaran Jawa Timur," ungkapnya.
Baca Juga: Khofifah Siap Koneksikan Tuna Sirip Kuning Andalan TPI Sendang Biru dengan Industri
Ia berpesan kepada seluruh personel, agar melaksanakan tugasnya secara profesional dan sesuai dengan prosedur yang ada, serta menghindari tindakan, perilaku maupun sikap yang menimbulkan hal yang kontra produktif terhadap citra Polri.
"Bekerjalah dengan profesional, kedepankan sikap simpatik dan humanis, dan jangan lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan." Pesannya.
Tak hanya itu, Kapolres Mojokerto Kota juga mengajak seluruh personel melakukan doa bersama sebagai bentuk turut berbela sungkawa atas terjadinya tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang yang menewaskan ratusan orang.
Baca Juga: Gus Barra dan Kiai Asep Borong Dagangan, Pedagang Pasar Kutorejo Bersyukur dan Mantap Pilih Mubarok
"Mari Sejenak kita panjatkan doa untuk rekan-rekan kita dan korban tragedi Kanjuruhan, peristiwa ini menjadi kepedihan tidak hanya untuk Bangsa Indonesia, tetapi juga untuk dunia," katanya.
Wiwit menjelaskan, doa bersama ini merupakan bentuk simpati dan solidaritas pihak kepolisian atas terjadinya tragedi tersebut dan berharap, situasi pedih ini dapat memperkokoh rasa persatuan seluruh elemen bangsa. (ana/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News