Komitmen SNI Petrokimia Gresik, Cara Lindungi Konsumen Tingkatan Produktifitas Pertanian

Komitmen SNI Petrokimia Gresik, Cara Lindungi Konsumen Tingkatan Produktifitas Pertanian Produk Petrokimia Gresik saat dipamerkan di ajang Indonesia Quality Expo (IQE) 2022, di Jakarta. FOTO: ist.

Selain itu, SNI juga mendorong semua proses produksi di lebih efisien. Dengan demikian, SNI mampu meningkatkan competitiveness bagi , karena ada jaminan pada mutu produk, efisiensi proses produksi, dan harga untuk petani pun bersaing.

Sementara itu, komitmen ber-SNI tidak hanya diwujudkan dalam konsistensi penerapannya, tapi juga ditunjukkan melalui peran aktifnya sebagai konseptor SNI sejumlah produk pupuk dan nonpupuk.

Yaitu, SNI Pupuk NPK (SNI 2803 : 2012), SNI Gipsum Buatan (SNI 0715 : 2016), SNI Kapur untuk Pertanian (SNI 482 : 2018), dan konseptor SNI Pupuk Organik (SNI 7763 : 2018).

"Sebagai produsen pupuk dengan varian produk terlengkap di Indonesia, juga menjadi acuan dalam perumusan SNI. Khususnya di bidang pupuk majemuk yang selama ini kita memang menjadi kiblat untuk teknologi NPK di tanah air," katanya.

juga aktif dalam pembahasan Peraturan Menteri Perindustrian (Memperind) tentang SNI Asam Sulfat Teknis dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan. Selain itu, juga turut berpartisipasi dalam sejumlah rapat teknis penyusunan RSNI, yaitu untuk Natrium Hipoklorit Teknis, Pupuk ZK, HCl, dan NH4Cl.

Selanjutnya, turut berpartisipasi dalam rapat pembahasan negatif vote RSNI pupuk organik padat. Dan, aktif berpartisipasi dalam penerapan ISO 17025: 2017 untuk Laboratorium Penguji dan Laboratorium Kalibrasi.

Disisi lain, standardisasi yang dijalankan oleh , telah berhasil mendapatkan apresiasi dari stakeholder melalui sejumlah penghargaan. Di antaranya, dinobatkan sebagai "Most Trusted Company" dalam implementasi GCG berdasarkan Corporate Governance Perception Index (CGPI) dalam ajang nasional Indonesia Trusted Companies Award 2021.

"Banyak manfaat dan perlindungan yang didapatkan dari penerapan SNI, baik itu untuk maupun petani sebagai konsumen. Khususnya, dalam menjaga ketahanan pangan nasional, dan peningkatan kesejahteraan petani," pungkas Dwi Satriyo. (hud/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO