JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 50 ribu Buruh akan menggelar demo Istana Presiden.
Demo tersebut, para buruh itu menyuarakan tuntutannya, diantaranya menuntut kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Baca Juga: May Day, Ribuan Buruh Asal Sidoarjo Bergerak ke Surabaya, Ini Tuntutannya
Presiden Serikat Butuh, Said Iqbal mengatakan kenaikan harga yang menyebabkan kenaikan harga barang dan tidak adanya kenaikan upah menyebabkan daya beli jatuh.
"Jatuhnya daya beli mengakibatkan turunnya tingkat konsumsi yang berdampak pada melemahnya pertumbuhan ekonomi. Inilah yang justru memicu terjadinya PHK," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (12/10/2022)
Partai Buruh bersama elemen kelas pekerja, lanjut Said, akan melakukan unjuk rasa. Diperkirakan, massa aksi teraebut sejumlah, 50 ribu di Instana Presiden, yang berasal dari DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Baca Juga: May Day Situbondo, Ini 5 Tuntutan Buruh yang Anggap Pemkab Tak Efektif
Selain itu, aksi tuntutan tersebut juga terjadi di 31 provinsi yang lain di kantor guberbur.
"Dalam aksi ini, setidaknya ada 6 tuntutan yang akan diusung. Selain menolak PHK, buruh juga menyuarakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM, tolak omnibuslaw UU Cipta Kerja, Naikkan UMK/UMSK tahun 2023 sebesar 13%, wujudkan reforma agraria, dan sahkan RUU PRT," ungkapnga.
Aksi itu, akan berlangsung sekitar 10.15 WIB, mereka akan menyuarakan poin-poin berikut ini.
Baca Juga: Demo Buruh Bikin Macet Jl Embong Malang dan Tugu Pahlawan, Kasatlantas Turun Tangan
1. Tolak kenaikan harga bbm.
2. Tolak omnibus law uu cipta kerja.
3. Naikkan UMP/UMK tahun 2023 sebesar 13%.
Baca Juga: Jadi Pelaku Pengeroyokan Satpol PP Kota Surabaya, Satu Oknum Buruh Disanksi Wajib Lapor
4. Tolak PHK besar besaran di tengah ancaman resesi global.
5. Reforma agraria.
6. Sahkan RUU PPRT (Perlindungan Pekerja Rumah Tangga).
Baca Juga: Peringati Mayday, SBMR Serukan Keluhan Para Buruh ke Dewan
(rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News