KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pusat Ficus Nasional (PFN) dan Balai Taman Nasional Meru Betiri di Kabupaten Jember akan berkolaborasi untuk membuat Arboretrum (suatu tempat berbagai pohon ditanam dan dikembangbiakkan untuk tujuan penelitian atau pendidikan) Ficus terluas di Indonesia.
Ketua Yayasan Masyarakat Ficus Indonesia, Ari Purnomo Adi, mengatakan bahwa PFN siap bekerja sama dalam pembuatan Arboretrum Ficus di Taman Nasional Meru Betiri, dengan menyiapkan bibit, tenaga ahli agroforestri dan relawan pendamping.
Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata
"Sebagai tanda dimulainya pembuatan Arboretrum Ficus itu, Tim dari PFN telah menanam empat spesies ficus di Lapangan Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, yang masuk di dalam Kawasan Taman Nasional Meru Betiri," ujarnya, Senin (24/10/2022).
Ia menuturkan, bibit yang ditanam oleh tim PFN adalah Ficus Albypila (Leses), Ficus Drupacea (Bulu), Ficus Variegata (Gondang), dan FicusRrumphii.
"Kami berharap kolaborasi antara Pusat Ficus Nasional dan Taman Nasional Meru Betiri ini, bisa berjalan dengan baik dan bisa bermanfaat bagi kelestarian alam," kata Ketua FPRB Kabupaten Kediri itu.
Baca Juga: Pimpinan Gereja Ortodok Rusia, Apresiasi Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa di Kediri
Menurut dia, Kepala Balai Taman Nasional Meru Betiri, Maman Surahman, sangat mendukung kerja sama ini. Pembuatan Arboretrum Ficus akan dipusatkan di Gunung Mandilis yang masuk dalam zona pemanfaatan intensif di Blok Sanenrejo di Kecamatan Tempurejo, Jember.
Ia menambahkan, pembuatan Arboretrum Ficus ini merupakan langkah strategis dalam upaya pemulihan kawasan sekaligus untuk mendukung rencana pengembangan Blok Sanenrejo sebagai lokasi wisata minat khusus.
Spesies ficus, kata Ari, dipilih sebagai spesies kunci dalam kegiatan rehabilitasi lingkungan karena peranan ficus sebagai umbrella spesies. Ficus akan menyediakan pakan dan tempat hidup bagi satwa. Perakaran ficus yang kuat diharapkan akan mampu menjaga lereng Gunung Mandilis dari ancaman degradasi lahan.
Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Warga yang Tuntut Garap Lahan Perhutani dengan LMDH Budi Daya Satak Kediri
Ia memaparkan, ficus juga akan mengundang satwa yang menjadi subjek utama dari wisata minat khusus ini, agar mau datang ke Gunung Mandilis. Untuk itu, Pusat Ficus Nasional menyambut baik inisiatif dari Kepala Balai Taman Nasional Merubetiri.
"Intinya, Yayasan Masyarakat Ficus Indonesia akan menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga baik pemerintah maupun swasta, untuk membentuk pusat ficus, seperti yang sudah terbentuk di Buffer Zone CA. Alas Simpenan dan Besowo, Kabupaten Kediri dan sekarang akan membentuk di Taman Nasional Meru Betiri. Di mana, semua bentuk kerja sama tersebut akan diikat dengan konsep perjanjian kerja sama," paparnya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News