GRESIK, BANGSAONLINE.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berkomitmen bakal memperjuangkan nasib wong cilik melalui perubahan kepemimpinan di Kabupaten Gresik. Komitmen tersebut dituangkan secara konkrit melalui penandatangan kesepahaman (MoU) untuk berkoalisi dalam Pemlukada Gresik yang berlangsung pada Desember 2015 ini.
MoU koalisi tersebut diteken oleh Ketua Tanfidz DPC PKB Gresik Jazilul Fawaid dan Ketua DPC PDIP Gresik Ir Hj Siti Muafiyah dengan deklarasinya disaksikan Ketua Dewan Syuro DPC PKB Gresik, KH Robbach Ma'shum maupun perwakilan dari DPW PKB Jatim dan DPD PDIP Jatim yang berlangsung di Warung Apung Rahmawati, kemarin (7/5).
Baca Juga: Menakar Bibit Cabup-Cawabup Pilkada Gresik 2020 (5): Ada Wacana Munculkan Figur Kades
"Antara PKB dan PDIP, sama perjuangannya yakni ujung-ujungnya memperjuangkan bagaimana supaya wong cilik sejahtera. Untuk mewujudkannya, di Kabupaten Gresik agar ada perubahan kepemimpinan,” tandas Jazilul Fawaid yang diamini Siti Muafiyah.
Ditambahkan, Kabupaten Gresik merupakan daerah industri. Keberadaan industri, sambung Sekretaris F-PKB DPR RI tersebut, sering makan anaknya sendiri atau menciptakan orang-orang pinggiran. Untuk itu, PKB dan PDIP sepakat berkoalisi untuk memperjuangkan wong cilik yang notabene warga nahdliyin bagi PKB ataupun marhaen dalam istilah di PDIP.
"Bagaimana kepemimpinan di Gresik memberi manfaat pada wong cilik,” imbuh Jazil.
Baca Juga: Menakar Bibit Cabup-Cawabup Pilkada Gresik 2020 (2): PDIP Berharap Pemimpin dari Gresik Selatan
Diakui, koalisi yang terbentuk dengan PDIP belum diberi nama. Namun, setelah teken MoU, maka kedua belah pihak sepakat merebut kembali kepemimpinan di Gresik tahun 2015-2020 melalui Pemilukada Gresik akan menggodok calon, jejaring, konsep hingga logistik yang dibutuhkan untuk merebut kembali kekuasaan yang berpihak pada wong cilik.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Gresik, Ir Siti Muafiyah menyatakan koalisi PKB-PDIP merupakan pengulanagan sejaarah manis yang pernah ditorehkan pada awal reformasi.
"Kami bersyukur bisa bergandengen lagi (dengan PKB) seperti pada tahun 1999 lalu sehingga bisa mengantarkan KH Robbach Mashum sebagai Bupati Gresik selama dua periode,” paparnya.
Baca Juga: Menakar Bibit Cabup-Cawabup Pilkada Gresik 2020 (1): Ini 4 Figur yang Diperkirakan bakal 'Berlaga'
Dengan tekad yang bulat, pihaknya yakin akan terulang kembali kejayaan pemerintahan yang berpihak pada wong cilik meskipun realitis politik sudah berubah dimana masyarakat sangat pragmatis.
"Sekarang terkenal dengan Marcos alias makan rokok dan ongkos. Kalau dulu, kita berjuang karena benar-benar dan berkomitmen kuat,” tandasnya.
Ditegaskan Siti Muafiyah, koalisi yang terbangun antara PKB dan PDIP adalah koalisi kelembagaan dengan komitmen yang kuat.
Baca Juga: Qosim Ditunjuk jadi Wakil Ketua PKB Gresik, Sambari Janji Kawal untuk Pilkada 2020
"Kami berharap seiring dengan berjalan waktu, ada kekuatan politik bergabung. Tapi, kalau hanya membuat ruwet di dalam koalisi, sorry goodbye,” selorohnya berkelakar.
Menurutnya, setelah diteken dan dideklarasikan koalisi tersebut, maka langkah awal yang penting yakni melakukan sosialisasi dan konsolidasi hingga tingkat bawah.
"Sosialisasi ke rakyat adanya koalisi ke Jo-Bang atau ijo abang,” pungkasnya. (sho/nis)
Baca Juga: RGS-SQ Berharap SQ Cepat Dilantik Agar Bisa Lanjutkan Pembangunan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News