Dapat Keluhan Warga, Anggota DPRD Bojonegoro Usulkan Penambahan Pupuk Bersubsidi

Dapat Keluhan Warga, Anggota DPRD Bojonegoro Usulkan Penambahan Pupuk Bersubsidi Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro, Lasuri saat menghadiri acara sedekah bumi di Dusun Nunuk, Desa Pomahan, Kecamatan Baureno Rabu, (9/10/2022).

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro, Lasuri akan mengusulkan penambahan jumlah kuota bersubsidi kepada pemerintah.

Hal itu, disampaikan politisi Partai Amanat Nasional saat pulang di kampung halamannya, Dusun Nunuk, Desa Pomahan, Kecamatan Baureno Rabu, (9/10/2022).

Baca Juga: Viral! Eksentrik, Masjid An Nahda atau Kebangkitan Bojonegoro, Bikin Penasaran Wisatawan

Pengusulan tersebut bukan tanpa alasan, dia mengaku sering mendapat keluhan dari warganya tentang terbatasnya bersubsidi.

Ia menjelaskan, subsidi jenis ZA dan SP 36 sudah dicabut oleh pemerintah beberapa waktu lalu, tinggal Urea dan Phonska yang saat ini masih bisa didapatkan petani melalui harga subsidi.

"Itupun jumlahnya sedikit, kami akan minta kuota Bojonegoro ditambah. Kami akan berangkat ke Jakarta rapat di kantor Kementerian Pertanian, dan meminta kuota Bojonegoro ditambah," ujar Lasuri di depan ratusan warga Nunuk yang sedang menggelar acara sedekah bumi.

Baca Juga: Minggu Siang Bojonegoro Diguncang Gempa 3,1M, Ini Kata BMKG

Lusuri menambahkan, meski kuota ZA dan SP 36 dihapus, namun khusus untuk petani tembakau masih bisa mendapatkan jenis SP 36 di kios masing-masing desa.

Data diperoleh dari kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro menyebutkan, total kuota subsidi Kabupaten Bojonegoro yakni sebesar 73.631 ton untuk Pupuk Urea, dan Pupuk NPK sebesar 45.300 ton.

Jumlah itu sudah termasuk dapat penambahan kuota sebanyak 10 persen, namun di lapangan para petani masih kekurangan .

Baca Juga: PT DABN Dipercaya Tangani Bongkar-Muat Pupuk Bersubsidi di Probolinggo

Salah satu petani di Kecamatan Kanor, Sudardi menyebut, kuota subsidi yang dibeli dari kios desanya tidak mencukupi untuk memupuk tanamannya. Apalagi pada musim tanam II ini tidak ada paket organiknya.

"Semua petani kesulitan mendapatkan . MT I bulan Mei masih dapat organik, sekarang tidak dapat," ujarnya menambahkan. (nur/sis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO