JEMBER, BANGSAONLINE.com - KPK menggelar monitoring dan evaluasi pencegahan korupsi terintegrasi yang berlangsung di Pendopo Wahyawibawagraha, Jember, Rabu (9/11/2022). Ketua DPRD Jember, Itqon Syauqi, mengatakan bahwa agenda tersebut untuk melakukan observasi atas temuan indeks integrasi yang rendah.
"Secara teoritis, ketika indeks integritas itu rendah, maka potensi terjadinya korupsi sangat besar. Nah ini yang dikhawatirkan," ujarnya usai megikuti kegiatan di Pendopo Wahyawibawagraha.
Baca Juga: Eks Wakil Ketua KPK Jadikan Peserta Seminar Responden Survei: 2024 Masih Sangat Banyak Korupsi
Menurut dia, perlu ada dorongan untuk memicu kinerja ASN di Jember. Dari pembahasan monev bersama KPK, Itqon menilai kelemahan saat ini ialah ASN bergerak menunggu perintah bupati atau bersifat top down.
"Mereka (ASN) harusnya mampu memberikan kontribusi dan masukan yang kontruktif kepada bupati. Baca tupoksinya, lakukan kreativitas, semuanya demi menunjang visi dan misi bupati. Jadi semangatnya adalah bottom up," paparnya.
Ia berencana akan mengumpulkan segenap ketua komisi di DPRD Jember dan meminta mereka untuk menyampaikan semangat tersebut kepada para OPD. Itqon turut menekankan agar hal itu disampaikan secara berkelanjutan, sehingga pihak legislatif juga mampu menginventarisasi masukan dan langkah OPD ke depan.
Baca Juga: Kasus Hibah Pokmas APBD Jatim, Anak Cabup Jombang Mundjidah Dipanggil KPK
"Kalau perlu tanyakan ke OPD-OPD: Hari ini masukan kamu ke bupati apa? Kamu menyarankan apa saja ke Bupati? Harus itu, biar nanti diinventarisir," pungkasnya. (yud/bil/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News