MALANG, BANGSAONLINE.com - Tepat 40 hari korban tragedi Kanjuruhan, hampir 10 ribu Aremania turun jalan menyuarakan aksinya. Dimulai dari jam 12 siang, dengan titik kumpul di Stadion Gajayana, seluruh Arek Malang berjalan kaki menuju bundaran tugu atau Balai Kota Kota Malang, Kamis (10/11/2022)
Dengan mengenakan pakaian serba hitam, dalam aksi kali ini sebanyak 137 foto korban meninggal dibawa sanak keluarga beserta keranda. Tak hanya dari aremania dan warga Malang Raya, aksi ini juga dihadiri perwakilan Aremania dari Pamekasan.
Baca Juga: Khofifah Siap Koneksikan Tuna Sirip Kuning Andalan TPI Sendang Biru dengan Industri
"Ini adalah sebagai simbul protes dan perlawanan kami, dan lebih dari 10 ribu masa ikut hadir dari semua elemen masyarakat," ucap salah satu koordinator aksi, Saiful.
"Mewakili teman-teman di Pamekasan yang tidak bisa hadir di Malang karena sudah dapat kabar bahwa hari ini ada aksi untuk memgenang 40 hari korban tragedi Kanjuruhan, Kalau melihat kejadian yang sangat janggal seperti ini, saya rasa harus diusut tuntas. Yang saya sangat sayangkan itu, justru mereka yang tidak tahu apa-apa menjadi korban" timpal Abah Harto.
Baca Juga: Laporan soal Kades di Malang Tak Netral Ditolak, Tim Paslon Gus Banding ke Bawaslu dan DKPP Jatim
Dalam aksi ini, ada tiga tuntutan seruan disampaikan yakni Seret, Tangkap, dan Adili Seluruh Aktor dibalik Tragedi Pembantaian Massal 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan. Dan seluruh eksekutor lapangan (penembak gas air mata) Tragedi Pembantaian Massal 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan.
Kedua, Jadikan Tragedi Pembantaian Massal 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan bukan Kejahatan Biasa tapi Kejahatan Hak Asasi Manusia.
Baca Juga: Dilaporkan Tim Hukum Paslon GUS, Kasus Ketua dan Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Malang Berlanjut
Dan ketiga, Bayar Ganti Rugi (Restitusi atau Kompensasi) segala kerugian yang diderita seluruh Korban dalam Tragedi Pembantaian Massal Tragedi 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan. (dad/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News