Triwulan Pertama, PAD Tulungagung Capai 27,98 Persen

TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tulungagung pada triwulan pertama tahun 2015, sudah mencapai angka 27,98% dari total target PAD Tulungagung sebesar Rp 213 M.

Perolehan terdiri dari beberapa pemasukan, di antaranya Pajak Daerah (PBB-P2), retribusi daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, serta lain-lain PAD yang sah.

Baca Juga: Langkah Besar Menuju Geopark Nasional: Tulungagung Menanti Pengakuan Dunia

Kabid Pembukuan dan Pelaporan Dispenda Tulungagung Adi Prasetiya mengatakan, penerimaan PAD terdeteksi sampai bulan Maret 2015. Selain itu, pihaknya juga mengatakan perolehan terdiri dari Pajak Daerah sebesar Rp 53 M (16,93 %), retribusi daerah sebesar Rp 18 M (25,81 %), Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar Rp 2,9 M, dan lain-lain PAD sebesar Rp 137 M (33,19%).

"Dari sekian PAD, saat ini yang mendominasi adalah pemasukan dari RSUD dr Iskak, di mana triwulan pertama sudah menyetor Rp 108 M," kata pria yang akrab dipanggil Yayak.

Selain itu, beberapa pemasukan dari sektor lainnya adalah pemasukan dari hasil pengelolaan aset daerah dan Bendungan Wonorejo.

Baca Juga: Respons Komisi I DPRD Trenggalek soal Pulau yang Diklaim Pemkab Tulungagung

”Pemkab akan memberi reward kepada kelurahan, desa dan kecamatan berupa dana bagi hasil PBB P2 yang dikembalikan kepada desa sebesar 20 persen dari realisasi penerimaan,” ungkapnya, untuk memacu perolehan PBB.

Sementara dikonfirmasi terpisah, Kepala Dispenda Tulungagung Eko Sugiono, usai menghadiri acara Mutasi di Pendopo Tulungagung mengatakan, pihaknya berupaya keras untuk terus menggenjot PAD.

Kata Eko Sugiono, beberapa terobosan dilakukan pihaknya antara lain melakukan berbagai inovasi. "Kita merencnakan program komputer di masing-masing hotel atau restoran dan penghasil PAD yang lain, yang disebut E-Tech. Di mana teknologi tersebut dapat menghitung langsung pajak pada setiap transaksi." ungkapnya.

Baca Juga: Gerebek Sayur Meriahkan Ulang Tahun Pertama RSUD Campurdarat dr. Karneni Tulungagung

"Dengan sistem itu diharapkan bisa maksimal perolehan pajaknya karena langsung di hitung dan terkoneksi dengan sistem di Dispenda. Tujuannya jelas untuk mengurangi penghasil pajak yang nakal," imbuhnya. (tlg-2/ros) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO