10 Nama Berubah, Dugaan Terhadap Kecurangan Rekrutmen PPK di Situbondo Menguat

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Tergesernya nama Muhammad Faisol dari sepuluh besar rekrutmen Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk kecamatan Panarukan sebagaimana tercantum dalam pengumuman KPU beberapa waktu lalu dan digantikan oleh nama lain atas nama Jamaila, mengakibatkan tudingan terhadap adanya dugaan kecurangan rekrutmen PPK semakin menguat.

Terjadinya perubahan yang otomatis terjadi pergeseran nama, menguatkan kecurigaan, khususnya para pendaftar PPK yang gagal pada ujian sebelumnya. Mereka menduga telah terjadi permainan dan bagi-bagi jatah oleh kelompok-kelompok tertentu dalam rekrutmen PPK di Kabupaten Situbondo.

Baca Juga: Hafass Optimis Gugatannya Dikabulkan MK

Saat dikonfirmasi, Joedo Fadjar Riawan selaku ketua KPU Situbondo, tidak membantah adanya nama baru Jamaila menggeser nama Muhammad Faisol yang sudah diumumkan secara resmi lolos sepuluh besar di Kecamatan Panarukan. Namun, Joedo menegaskan perbaikan perlu dilakukan karena telah terjadi human error. Joedo menduga terjadi kesalahan saat input data nilai tes tulis dilakukan akibat kelelahan.

“Benar itu mas (melakukan perbaikan). Itu kita lakukan setelah kita evaluasi dan ternyata ada nama yang masuk sepuluh besar padahal yang bersangkutan tidak mengikuti tes tulis. tapi yang digantikan merasa senang dan yang menggatikan merasa bahagia,” ujar Joedo saat dikonfirmasi di kantornya, Selasa (12/5)

Meskipun pergantian tersebut telah diakui Joedo, namun, hingga berita ini ditulis, nama Muhammad Faisol yang berada di nomor urut ketujuh dari pengumuman KPU pada website http://www.kpu-situbondokab.go.id. masih belum ada perubahan.

Baca Juga: Rekapitulasi Suara Pilkada Situbondo: Diwarnai Aksi Walk Out, KPU Dituding Curang

Menjawab tudingan yang mulai menjadi isu hangat dikalangan masyarakat Situbondo tentang human error yang terjadi karena disengaja ataukah benar-benar kesalahan murni input data komputerisasi, Joedo memastikan bahwa itu murni kesalahan input data yang tidak disengaja. “Saya pastikan itu benar-benar human error dan tidak disengaja. Makanya kami lakukan perbaikan, tentunya setelah pleno komisioner KPU,” tegas Joedo.(had/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO