SURABAYA, BANGSAONLINE.com -Temuan adanya beras palsu yang berbahan dasar plastik dengan campuran kentang dan umbi jalar di Karawang, Jawa barat membuat resah masyarakat. Tak mau hal itu terjadi di Jawa Timur, DPRD Jatim mengingatkan agar Pemprov melakukan tindakan preventif untuk mencegah masuknya beras sintesis itu ke Jawa Timur. Pernyataan itu disampaikan anggota Komisi B DPRD Jatim, Mochammad Zainul Lutfi.
Lutfi mengingatkan, Dinas Perindustrian dan Perdagang (Disperindag) Jatim harus memperketat pengawasan terhadap barang yang masuk dari pelabuhan Tanjung Perak sebagai pintu masuk utama barang di Jawa Timur. Untuk itu, politisi asal Fraksi PAN itu berpesan agar Disperindag segera melakukan komunikasi dan kordinasi dengan pihak terkait di pelabuhan seperti bea Cukai, Syah Bandar, Polres KPPP.
Baca Juga: Ketua DPRD Jatim Pimpin Upacara Hari Pahlawan 2024 di TMP Sepuluh Nopember 1945
“Peredaran beras plastik itu sangat merugikan masyarakat karena bisa membahayakan kesehatan, karena itu jangan sampai masuk ke Jawa Timur. Disperindag harus memperketat pelabuhan Tanjung Perak. Saya minta mereka (Disperindag-red) segera berkoordinasi dengan pihak terkait,” tandas Ketua BM PAN Jatim itu, Selasa (19/5).
Senada, Aida Fitriati kolega Lutfi di Komisi B juga mengecam adanya importir yang memasukan beras plastik ke Indonesia. Politisi PKB itu mewanti-wanti jangan sampai beras tersebut masuk ke Jawa Timur apalagi dikonsumsi oleh warga Jatim. Pasalnya, selain dari segi kesehatan membahayakan, dari segi kehalalan juga patut dipertanyakan.
Perempuan yang akrab disapa Neng Fitri itu mengingatkan selain langkah preventif, langkah preemtif juga penting, diantaranya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang ciri beras yang layak konsumsi dengan beras plastik asal China yang tidak layak konsumsi. Dengan begitu, masyarakat bisa terhindar dari mengkonsumsi beras palsu tersebut.
Baca Juga: Oknum Anggota DPRD Jatim Warga Sampang Diduga Aniaya Istri Siri yang Berprofesi DJ
“Saya sangat prihatin dengan adanya beras plastik tersebut. Pemerintah harus melakukan sosialisasi ke masyarakat agar masyarakat tidak terjebak dan mengkonsumsi beras plastik,” tegas Ketua Muslimat Kabupaten Pasuruan ini.
Cucu pahlawan nasional KH. Wahab Chasbullah ini meminta aparat penegak hukum turun tangan apabila ada yang pihak yang memasukan, mengedarkan atau memperdagangkan beras plastik itu di Jawa Timur karena merugikan masyarakat sebagai konsumen.
Fitri juga berharap tidak hanya pelabuhan besar seperti Tanjung perak yang diperketat pengawasannya, demikian juga pelabuhan yang lebih kecil seperti Tanjung Tembaga di Probolinggo.
Baca Juga: Pj. Gubernur Adhy Optimis Sinergi Eksekutif-Legislatif Wujudkan Jatim Lebih Maju dan Sejahtera
Anggota DPRD kabupaten Pasuruan dua periode itu berharap Disperindag juga melakukan langkah pro aktif dengan melakukan operasi pasar untuk memastikan ada atau tidaknya peredaran beras plastik itu di pasaran.
Menurutnya operasi pasar tepat dilakukan dalam waktu dekat ini sekaligus untuk memantau harga sembako jelang bulan puasa. Karena sangat mungkin masuknya beras plastik itu mengambil momentum bulan puasa yang biasanya harga sembako melambung tinggi. Sebab, harga beras plastik harganya jauh dibawah harga beras asli dengan kualitas paling buruk sekalipun. Dengan fakta itu, masyarakat akan cenderung memilih beras plastik apalagi mereka tidak tahu kalau itu beras palsu.
“Saya kira operasi pasar tepat dilakukan dalam waktu dekat ini. Apalagi menjelang datangnya bulan Ramadhan. Ini sebagai langkah pencegahan yang palin konkret," tutur perempuan berkerudung itu. (mdr)
Baca Juga: Mengintip Harta Kekayaan Harisandi Savari, Anggota DPRD Jatim dari PKS, Tembus Rp9,8 Miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News