BLITAR, BANGSAONLINE.com - Ribuan warga Kabupaten Blitar Selatan menggelar unjuk rasa di depan Kantor Pemkab Blitar di Kecamatan Kanigoro, Senin (16/1/2023). Kedatangan mereka untuk menyuarakan pemekaran wilayah, alias memisahkan diri dari Kabupaten Blitar.
Gara-garanya, pembangunan wilayah Blitar Selatan yang meliputi 7 kecamatan selama ini kurang diperhatikan dan terkesan dianaktirikan. Menurut massa, pembangunan di wilayah selatan sangat tertinggal apabila dibandingkan dengan wilayah kota atau wilayah utara.
Baca Juga: Penjaga Palang Pintu Tertidur, KA Kertanegara Sambar Truk Gandeng di Kota Blitar
Dalam aksi tersebut, ribuan massa memenuhi Halaman Kantor Pemkab Blitar dengan ratusan truk. Mereka kemudian berorasi secara bergantian menggunakan sound system yang sudah disiapkan.
Trianto, yang menjadi Koordinator Aksi Aliansi Masyarakat Blitar Selatan Menggugat, menyebut selama ini Pemkab Blitar memang tidak pernah menjadikan kawasan selatan sebagai skala prioritas pembangunan, utamanya infrastruktur.
Padahal, kata dia, APBD Kabupaten Blitar beberapa tahun ini cukup besar. Untuk tahun 2022 saja APBD Kabupaten Blitar mencapai Rp 2,2 triliun. Sedangkan tahun 2023 mencapai Rp 2,4 triliun.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
"Tapi ironisnya, hingga saat ini wilayah Blitar Selatan infrastrukturnya banyak yang rusak parah," cetusnya.
Karena itu, Trianto mewakili masyarakat Blitar Selatan menuntut pemkab melakukan pembangun infrastruktur secara merata hingga ke wilayah selatan.
Baca Juga: Aktivis Antikorupsi Blitar Geruduk 2 Kejari, Desak Usut Aktor Kunci Kasus Rasuah
Dengan catatan, pembangunan infrastruktur tersebut dilakukan dengan bersih tanpa KKN atau korupsi, kolusi, dan nepotisme.
"Masyarakat juga menuntut agar semua visi dan misi Bupati Blitar dilaksanakan secara konsisten," terangnya.
Aksi demonstrasi itu sempat memanas lantaran massa kecewa dengan Bupati Blitar Rini Syarifah yang tak muncul untuk menemui mereka. Massa tak mau hanya ditemui oleh Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso.
Baca Juga: Korban Kecelakaan di Blitar Diketahui Bawa Ganja, Polisi Dalami Keterlibatan Jaringan Narkoba
Untuk mendinginkan suasana, Wabup Rahmat Santoso akhirnya melakukan panggilan video dengan Bupati Rini Syarifah di hadapan massa.
Ribuan warga itu akhirnya membubarkan diri setelah pakta integritas yang mereka bawa ditandatangani oleh DPRD dan perwakilan Pemkab Blitar.
Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso saat diwawancarai wartawan berjanji akan memberikan perhatian lebih kepada wilayah Blitar Selatan melalui alokasi anggaran hingga 70 persen dibanding wilayah lainnya.
Baca Juga: FMPN Dukung dan Siap Menangkan Petahana Rini di Pilbup Blitar 2024
"Pembahasan kan mulai Februari ini, nanti semua ikut mengawal. InsyaAllah tidak sampai ada yang namanya pemekaran," pungkasnya. (ina/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News