BLITAR, BANGSAONLINE.com - Keberadaan burung hantu memberikan hasil memuaskan bagi petani di Kabupaten Blitar. Burung yang aktif di malam hari itu membantu pemilik sawah dalam mengusir hama tikus perusak tanaman.
Tanpa menggunakan racun, hasil pertanian aman dari hewan pengerat itu berkat keberadaan burung hantu.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Sejak beberapa tahun terakhir, pengadaan rumah burung hantu (rubuha) terus digencarkan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar.
"Ini cukup efektif untuk membasmi hama tikus di sawah. Tahun 2022 ada 5 pembangunan rubuha," ujar Wawan Widianto, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Kamis (19/1/2023).
Wawan menyebutkan, tahun ini pihaknya berencana membangun lagi 20 rubuha di beberapa kecamatan. Ini untuk menolong petani dalam menekan persoalan hama tikus yang menyerang hasil pertanian.
Baca Juga: Aktivis Antikorupsi Blitar Geruduk 2 Kejari, Desak Usut Aktor Kunci Kasus Rasuah
Lebih lanjut Wawan menerangkan, setiap pengadaan rumah burung hantu membutuhkan anggaran sekitar Rp6,5 juta.
"Rinciannya untuk rumah senilai Rp4 juta. Lalu sisanya untuk sepasang burung hantu Rp2,5 juta. Burung hantu yang dibeli sudah mempunyai keterampilan khusus memburu tikus," jelasnya.
Berdasarkan pengalamannya, dalam semalam hewan burung ini bisa menangkap tikus antara 18-22 ekor. Tapi yang dimakan hanya 2 atau 3 ekor saja.
Baca Juga: Korban Kecelakaan di Blitar Diketahui Bawa Ganja, Polisi Dalami Keterlibatan Jaringan Narkoba
"Makanya kita menerapkan program ini. Bahkan sudah banyak petani yang membuat rumah burung hantu ini secara swadaya. Karena mereka melihat ini cukup efektif dan ramah lingkungan," pungkasnya. (ina/git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News