SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seorang wanita bernama Oktaviani (24) warga Bondowoso, melaporkan ke Polsek Sawahan, atas tindakan dugaan penyekapan yang dialaminya.
Dugaan penyekapan yang terjadi di Jalan Kedung Anyar gang 2, Surabaya itu, masih dalam proses pemeriksaan terhadap korban.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Kapolsek Sawahan, Kompol Eko Cipto membenarkan, adanya wanita yang melaporkan dugaan penyekapan terhadap dirinya.
“Benar ada wanita yang masih diperiksa oleh penyidik Polsek Sawahan, namun adanya dugaan penyekapan masih belum jelas,” ujarnya, Kamis (19/1/2023).
Kejadian tersebut, berawal dari Oktaviani melakukan perjalanan dari kampung halamannya menuju terminal Bungurasih dengan menggunakan transportasi bus, Rabu (18/1/2023).
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Namun saat perjalanan, sesampainya di terminal Bungurasih, ternyata dompet yang berada di tasnya hilang.
“Wanita ini kehilangan dompet berisi uang Rp. 3 juta yang disimpan dalam tasnya, namun barang lainya berupa handphone masih ada,” ujar Kanitreskrim Polsek Sawahan IPTU Hafisullah Mokoginta saat dihubungi BANGSAONLINE.com, melalui seluler, Kamis (19/1/2023).
Mengetahui dompetnya telah hilang, Oktaviani pun kebingungan, sebab dirinya tidak membawa uang lagi dan baterai handphonenya juga habis.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Kekasih Lindawati Tersangka Pembunuhan Janda di Ngaglik Surabaya
“Dia sesampainya di terminal Bungurasih rencana sang istri akan menginap di hotel selama dua hari menunggu dijemput suami, namun karena uang telah raib sehingga kebingungan memutuskan istirahat di salah satu mushola,” tambahnya.
Kemudian, Oktaviani dihampiri oleh pria yang diketahui bernama Davis yang mengaku sebagai calo perekrutan pekerja rumah tangga (PRT), dengan tawaran menginap gratis di rumah daerah Kedung Anyar. Dengan tawaran tersebut, Oktaviani bersedia.
Hingga pada Kamis (19/1/2023) pagi, saat Oktaviani berencana akan mencari makan, namun saat berada di depan pintu utama rumah, dirinya dihalangi oleh seorang wanita yang mengaku sebagai karyawan pemilik rumah di Jalan Kedung Anyar tersebut.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Atas perlakuan tersebut, Oktaviani ketakutan dan merasa disekap. Sehingga, dirinya melaporkan kejadian tersebut di radio Suara Surabaya, akhirnya, pihak Bhabinkamtibmas Polsek Sawahan menuju ke lokasi.
“Anggota dan petugas Polsek Sawahan mendatangi lokasi dan mengamankan korban, dan dilakukan pemeriksaan di kantor. Dari hasil keterangan dia tidak diperlakukan yang aneh aneh. Selain itu, ternyata rumah tersebut adalah penampungan para PRT, yang kebetulan terdapat kurang lebih 10 orang yang akan menjadi PRT,” tambahnya.
Dengan diturunkan berita ini, pihak Polsek Sawahan masih melakukan pemeriksaan kepada terduga korban dan beberapa pihak.
Baca Juga: Polisi Tunggu Hasil Autopsi Jasad Janda Dua Anak yang Tewas di Ngaglik Surabaya
“Kita lakukan periksa bila selesai, kita kroscek ke lokasi yang dimaksud korban, apakah ada unsur pidananya. Dan juga pemilik penampungan PRT dan calo perekrut juga kita panggil dan diperiksa,” pungkasnya (rus/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News