
SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Terduga pelaku kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) berinisial M (35) terhadap istrinya inisial J (29) berhasil diringkus Polres Sampang di Kabupaten Sumenep, saat bersembunyi di rumah temannya.
"Pelaku diamankan polisi di Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep, 17 Januari pekan lalu sekitar jam 02.00 dini hari," kata Kasi Humas Polres Sampang Ipda Sujianto pada BANGSAONLINE.com, Senin, (23)1/2023).
Baca Juga: Nekat Balap Liar saat Bulan Ramadhan, Motor Bisa Ditahan Sampai Lebaran
Sujianto menjelaskan, penyebab terjadinya KDRT ini karena korban tidak mau diajak rujuk kembali oleh pelaku, sehingga pelaku merasa sakit hati.
"Korban dan pelaku ini dalam keadaan pisah dan mantan suaminya minta untuk rujuk kembali, namun korban tidak mau. Akhirnya kekerasan terjadi," jelasnya.
Dalam penangkapan pelaku, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa 1 silet lipat merk SDI dengan panjang kurang lebih 8 cm. Kemudian pakaian milik korban yang terdapat bercak darah, serta akta cerai J dan M tanggal 20 Desember 2021.
Baca Juga: Viral Rumah Eks Sekdes Asemraja Sampang Disegel, Diduga karena Kalah Taruhan Pilkada
"Pelaku menganiaya korban dengan menyayat wajah korban sebanyak tiga kali menggunakan silet lipat," tambahnya.
Sujianto menceritakan kronologi kejadian KDRT yang terjadi Selasa (17/1/2023) lalu. Awalnya, korban mendapatkan WhatsApp dari pelaku (M) untuk menjemput anaknya saat sedang belajar di masjid.
Sesampainya di rumah pelaku, korban disuruh masuk ke dalam rumah untuk mengambil baju anaknya, namun korban tidak mau karena merasa takut.
Baca Juga: Selamat! Ini Cara Dapat BLT BBM Rp300 Ribu dan Cek Nama Anda Sebagai Penerima, Kapan Jadwal Cairnya?
"Pelaku dengan korban sempat bincang-bincang di teras rumah pelaku. Tapi pada saat korban disuruh masuk ke dalam rumah, korban menolak karena takut. Kemudian korban mengajak temannya, namun tidak diperbolehkan oleh mantan suaminya," bebernya.
Setelah tidak diperbolehkan masuk ke dalam rumah bersama temannya, kemudian korban berpamitan untuk pulang. Akan tetapi mantan suami tersebut menghampiri korban, kemudian menganiaya dengan menggerakkan sebilah senjata tajam ke arah muka bagian samping kanan dan kiri.
"Korban merasa terkejut karena wajahnya penuh dengan darah. Korban kemudian berteriak dan meminta tolong pada temannya untuk mengantarkan ke RSD Ketapang dan pelaku langsung melarikan diri dengan menggunakan motor," imbuhnya.
Baca Juga: Polda Jatim Tetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Lapen Sampang, Aktivis Berencana Kembali Gelar Aksi
"Atas perbuatannya, mantan suami korban terjerat pasal 351 KUHP ayat 1 dengan ancaman hukuman minimal 2 tahun atau maksimal 5 tahun penjara," pungkasnya. (tam/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News