JEMBER, BANGSAONLINE.com - Bertepatan dengan gebyar Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional, Pemkab Jember menggaungkan budaya gotong royong dalam gerakan perempasan/gerpas (pemangkasan) pohon, Selasa (24/1/2023).
Kegiatan itu dipimpin langsung oleh Bupati Jember Hendy Siswanto dengan menyisir 9 ruas jalan. Yaitu Jalan Suprapto, Teuku Umar, Imam Bonjol, A. Yani, Agus Salim, Basuki Rahmad, KH Shiddiq, Sutoyo, dan Pandjaitan.
Baca Juga: Gelar Patroli, Satpol PP Jember Pastikan Tempat Hiburan Malam Tak Beroperasi saat Ramadan
Pelaksanaan gerpas itu diawali dengan apel persiapan pasukan gabungan di Alun-Alun Kota Jember. Dari 9 ruas yang disisir, gerakan perempasan menyasar 179 lokasi pohon yang tersebar di 3 kecamatan administratif kota, yaitu Sumbersari, Kaliwates, dan Patrang.
"Di awal tahun 2023 ini kami berharap di semua instansi terkait lainnya, ayo kita kerja bareng-bareng, keroyokan. Konsep tahun 2023 adalah kerja keroyokan. Sehingga akan menekan biaya dan penyelesaian masalah apapun akan lebih maksimal," ujarnya di sela aktivitas gerpas pohon.
Gerpas secara serempak ini dilakukan setelah gerakan serupa yang dilakukan BPBD bersama tim gabungan dalam waktu sehari kurang maksimal dengan alat yang masih terbatas.
Baca Juga: Sambut Ramadan, Pj Gubernur Jatim Gelar Pasar Murah di Jember
Karena itu, gerpas kali ini dilakukan secara gotong royong melibatkan berbagai pihak. Bahkan PLN menerjunkan 18 tim elit se-Jawa Timur untuk merapikan pohon. Setidaknya terdapat 26 mobil skylift yang dihadirkan oleh pihak PLN se-Jatim.
"Kegiatan hari ini harus bisa dicontoh oleh OPD dan instansi lainnya. Kegiatan hari ini adalah wujud nyata, bentuk kolaborasi yang namanya kopi robusta," tuturnya. Kopi robusta adalah akronim dari kolaborasi pemeliharaan operasional bersama unit dan stakeholder.
"Pohon itu sangat berisiko dengan cuaca yang seperti ini (hujan disertai angin kencang). Kita sudah melihat berkali-kali adanya pohon tumbang yang akibat salah satunya (korban) nyawa, lampu padam (karena menimpa kabel), rumah (tertimpa), tentunya sangat mengancam," jelasnya.
Baca Juga: Menteri PPPA Bahas Stunting di Jember
Karena itu, Hendy sangat mengapresiasi kerja sama tim gabungan dalam gerpas kali ini, yang terdiri atas BPBD, PLN, unsur TNI/Polri, termasuk relawan.
"Merempas pohon tidak sederhana, perlu teknik dan peralatan khusus. Tidak hanya ditebang saja, ada kabel-kabel bertegangan dan lain sebagainya, dan ini sangat berisiko tinggi," pungkasnya. (yud/bil/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News