PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com – Ekspresi kecintaan umat Islam terhadap Rasulullah SAW lewat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW terus mendapat gangguan dari ustadz-ustadz Wahhabi. Celakanya, mereka menyerang Maulid Nabi dengan cara curang, menyebar fitnah dan kebohongan. Salah satu contoh video yang mengatasnamakan Ustadz Yazir Hasan Pamekasan Madura.
Ustadz berjenggot itu mengatakan bahwa Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari, pendiri Pesantren Tebuireng dan Nahdlatul Ulama (NU), mengingkari Maulid Nabi SAW. Bak orang alim ia saat khutbah Jumat mengatakan bahwa ada kebenaran yang tersembunyi dalam ajaran Kiai Hasyim Asy’ari. Ia kemudian menyebut Kitab karangan Kiai Hasyim Asy’ari. Yaitu Kitab At-Tanbihat al Wajibat li may-Yashna' al Maulid bi-Munkarat.
Baca Juga: Grand Launching Majelis Istighotsah Ikapete, Gus Fahmi Ajak Lestarikan Peninggalan Mbah Hasyim
“Selama ini ada kebenaran tersembunyi.Yaitu Kiai Muhammad Hasyim Asy’ari, pendiri NU sekaligus pendiri Pondok Pesantren Tebuireng mengingkari dengan keras adanya perayaan Maulid Nabi,” kata Yazir Hasan dengan nada tinggi.
“Kiai Hasyim Asy’ari, Kiai Hasyim Asy’ari, pendiri NU, pendiri Pondok Pesantren Tebuireng, mengingkari dengan keras adanya perayaan Maulid Nabi,” kata Yazir Hasan lagi berapi-api.
Menurut Yazir Hasan, selama ini orang Islam Indonesia telah dibohongi agar kita mengadakan perayaan Maulid Nabi.
Baca Juga: Ngaku Pelayan, Gus Fahmi Nangis saat Launching Majelis Istighatsah dan Ngaji Kitab At Tibyan
Video berdurasi 2 menit 54 detik itu pun heboh. Warga Pamekasan Madura langsung protes dan unjuk rasa. Bukan saja karena Yazir Hasan dianggap menyerang para pecinta Rasulullah SAW tapi juga karena ustadz berjenggot itu dianggap curang dan tak paham baca kitab. Terutama kitab yang dikarang Kiai Hasyim Ay’ari.
(KH Fahmi Hadziq (Gus Fahmi). Foto: istimewa)
Baca Juga: Gelar Wisuda ke-V, Ketua STISA Pamekasan Apresiasi Perjuangan Wisudawan
Yang pasti, gara-gara video Yazir Hasan itu umat Islam – terutama warga NU – resah. “Ustadz-ustadz jenggot Wahhabi selalu bikin ulah. Mereka selalu bikin resah masyarakat dengan narasi agama kebohongan. Ini bisa menimbulkan ketegangan sosial,” kata Hj Maimunah Saroh, warga Madura yang tinggal di Surabaya, Jumat (27/1/2023).
"Yang salah yang mengundang. Kenapa ustadz seperti itu masih diundang saja," tambah Maimunah Saroh tak habis piikir.
Untungnya, KH Fahmi Hadziq (Gus Fahmi), cucu Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari, cepat memberikan tanggapan. Gus Fahmi meragukan Yazir Hasan pernah mengaji atau mengkaji Kitab At-Tanbihat al Wajibat li mas-Yashna' al Maulid bil-Munkarat.
Baca Juga: Sepanjang 2024, Damkar Pamekasan Tangani 174 Kebakaran dan 13 Animal Rescue
Kenapa? “(Karena) tanpa membuka kitab pun. Sebodoh-bodohnya umat Islam, dengan membaca judulnya saja, kitab Attanbihat al Wajibat limay-Yashna' al Maulid bil-Munkarat, kita sudah tahu. Arti dari judul kitab ini adalah peringantan yang wajib bagi orang-orang yang merayakan Maulid dengan kemunkaran,” katanya.
Artinya, Hadratussyaikh Kiai Hasyim Asy’ari memperingatkan bahwa dalam merayakan Maulid itu tak boleh dengan cara kemunkaran seperti tayuban, taruhan (judi), joget-joget, dangdutan dan sebagainya.
“Jadi tidak ada kalimat yang menyatakan bahwa Mbah Hasyim itu mengharamkan, mengingkari dengan keras, apalagi sampai ditutup-tutupi. Karena itu, mohon kepada umat Islam, khususnya warga Nadhliyin, tak perlu terpengaruh dengan apa yang disampaikan ustadz tersebut,” kata Gus Fahmi yang kepala Pondok Pesantren Putri Tebuireng Jombang Jawa Timur.
Baca Juga: Pimpin Upacara Hari Bela Negara ke-76, Pj Bupati Pamekasan: Momentum Perkuat Kesatuan Bangsa
(Warga Pamekasan Madura Jawa Timur saat mendemo Yazir Hasan. Foto: istimewa)
Gus Fahmi menganjurkan agar umat Islam tetap merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW karena berpahala. Apaalgi kalau disertai dzikir dan shalawat kepada Nabi Muhmmad SAW.
Baca Juga: Bedah Buku KHM. Hasyim Asy’ari, Khofifah Gaungkan Qanun Asasi NU Jelang Kongres XVIII Muslimat
Sementara informasi tyang diterima BANGSAONLINE, Yazir Hasan, si ustadz yang kini dihujat banyak orang itu langsung meminta maaf. Ia bahkan dalam satu hari minta maaf sampai dua kali: pagi dan sore. Saat minta maaf ia didampingi kepala desa setempat, Kepala Desa Nyalabu Laok, Kecamatan Pamekasan, Fathurrozi. Yazir Hasan memang menyampaikan permintaan maaf itu di rumah kepala desanya.
Ia mengaku salah. “Apa daya kekhilafan saya,” kata Yazir Hasan.
Baca Juga: Si Jago Merah Hanguskan 10 Kios di RSUD Smart Pamekasan, Pasien Sempat Panik
(Yazir Hasan saat khutbah Jumat. Foto: istimewa)
Saat minta maaf Yazir Hasan tampak loyo. Padahal saat khutbah Jumat dia dengan lantang menyatakan ada kebenaran yang disembunyikan. Ia menyampaikan dengan lantang dan menggebu.
Ia juga mengatakan bahwa dengan kasus ini ia merasa tak enak badan alias greges. Bahkan istrinya menangis. “Istri saya mencucurkan air mata,” kata Yazir Hasan menghiba sambil berharap klarifikasi dan permintaan maafnya diterima umat Islam. (tim)
Baca Juga: Bedah Buku KH Hasyim Asyari: Pemersatu Umat Islam Indonesia, Khofifah: Dahysat Secara Substansi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News