SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Dugaan adanya data fiktif siswa penerima dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Banyuputih, dilaporkan ke Polres Situbondo, Selasa (26/05/2015). Sekolah tersebut diduga telah menggelembungkan jumlah siswa dengan menambahkan nama siswa fiktif sebanyak 20 nama.
Kecurigaan terhadap dugaan data fiktif itu ditemukan setelah Agus Ariyanto, warga Kecamatan Asembagus menemukan data online dapodik tidak sesuai dengan jumlah siswa sebenarnya di sekolah tersebut.
“Data yang ada di situs online Dapodik (Data Pokok Pendidikan) per 4 Maret 2015 tidak sama dengan data yang ada di sekolah,” kata Agus, Selasa (26/05/2015)
Dia menuturkan, jumlah siswa keseluruhan di sekolah tersebut hanya berjumlah 92 anak namun dia menemukan jumlah siswa yang berbeda di data Dapodik online.
“Data siswa di sekolah hanya berjumlah 92 anak, itu mulai kelas satu sampai enam. Sedangkan data online ada sebanyak 112 siswa,” tuturnya.
Lantaran ada penggelembungan nama sebanyak 20 siswa yang fiktif tersebut, Agus melaporkannya kepada polisi.
“Saya lampirkan juga data dari sekolah, serta data dari Dapodik. Untuk nama siswa yang fiktif sudah saya lingkari semua,” sambung Agus.
Data yang diperoleh menyebutkan, dugaan data fiktif ini terjadi di salah satu SD di Kecamatan Banyuputih, pada saat kepala sekolahnya belum ganti.
“Saat ini kepala sekolahnya sudah ganti. Tapi saya harap pihak berwajib menyelidikinya karena kami menduga kejadian ini tidak terjadi satu kali,” pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan adanya laporan dugaan penggelembungan jumlah nama siswa penerima dana BOS di salah satu SD di Kecamatan Banyuputih ini.
“Memang ada laporan, baru diterima tadi. Kasus ini akan didalami dulu,” katanya, Selasa (26/05/2015) sambil menyebut pihaknya juga akan memanggil beberapa orang saksi untuk dimintai keterangan. (had)
Baca Juga: Pungli Berkedok Bazar Pendidikan, Akademisi Sesalkan Disdik Manfaatkan Momen Harjad Sampang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News