JEMBER, BANGSAONLINE.com - Dishub Jember menggelar Diklat Pemberdayaan Masyarakat, Rabu (8/2/2023). Agenda tersebut merupakan hasil kolaborasi bersama Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) Bali.
Mewakili bupati, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Jember, Widodo Julianto, hadir dalam kegiatan ini. Ia mengatakan bahwa acara itu merupakan wujud sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
"Jadi ini antara Kementerian Perhubungan, melalui Politeknik Transportasi Darat Bali, bekerja sama dengan Dishub Kabupaten Jember, berkolaborasi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, baik mulai tingkat anak-anak melalui guru TK-nya nanti, kemudian ada pengatur lalu lintas, sopir angkot, juru parkirnya juga ada," ujarnya.
Menurut dia, diklat ini pada dasarnya ialah upaya pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas keselamatan berlalu lintas. Kegiatan itu meliputi diklat untuk pengemudi angkutan umum, petugas pengatur lalu lintas, dan keselamatan berlalu lintas.
Terdapat 180 peserta yang mengikutinya dan terdiri dari guru TK/PAUD, sopir angkot, dan tenaga pengatur lalu lintas jalanan yang kerap disebut Pak Ogah atau polisi awe- awe oleh masyarakat Jember.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
Sementara itu, Sekretaris Dishub Jember, Gatot Triyono, menyebut kondisi lalu lintas di Kota Suwar-Suwir hingga diklat ini digelar memang cukup terbantu dengan tenaga Pak Ogah di jalanan.
Kendati demikian, dalam diklat nanti, mereka juga akan diukur seberapa jauh pemahaman tentang pengaturan lalu lintas, sehingga akan dapat meningkatkan keselamatan masyarakat dalam berlalu lintas.
"Ke depan akan ada upaya penningkatan kesejahteraan untuk Pak Ogah itu dari Pemkab Jember," ucapnya.
Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember
Menanggapi pernyataan Gatot, Widodo menjelaskan sebelum peningkatan kesejahteraan, maka SDM perlu ditingkatkan kapasitasnya terlebih dahulu. Pihaknya mengaku telah memproses kebijakan peningkatan kesejahteraan tersebut.
"Kita nanti akan ada standarisasi (pengatur lalin), supaya di jalanan tidak asal awe- awe (melambai- lambaikan tangan) saja dalam mengatur lalin," kata Widodo. (yud/bil/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News