TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Perampokan disertai dengan ancaman pembunuhan terhadap korban mulai marak terjadi di kabupaten Trenggalek. Perampokan dengan modus tersebut terjadi di Desa Nglongsor kecamatan Tugu kabupaten Trenggalek menimpa keluarga Agus Widodo (35th) yang berstatus sebagai PNS di inspektorat Trenggalek, Kamis (18/5) dini hari.
Siti Fatimatul Ulum istri dari Agus Widodo menceritakan bahwa saat itu dirinya terbangun dan bersiap-siap melakukan sholat shubuh. "Ketika saya bangun dan duduk sebentar di kamar tidur, tiba-tiba pintu kamar ini didobrak oleh dua orang, yang satu berperawakan hitam tinggi besar sambil membawa celurit, yang satunya lagi agak kurus sedang sambil membawa linggis,” terangnya.
Diperkirakan,sebelum mereka berhasil mendobrak pintu kamar tidur Siti Fatimatul dan Agus Widodo, dua kawanan perampok ini terlebih dulu membuka pintu depan rumah. Selanjutnya mereka menuju pintu belakang dengan cara mencungkil pintu.
Baca Juga: Kabur ke Indramayu, Pelaku Rampok dan Pembunuhan Dihadiahi Timah Panas oleh Tim Tiger Polres Ngawi
Dilanjutkan oleh Ulum sapaan akrab dari Siti Fatimatul Ulum, setelah berhasil mendobrak pintu kamar, suaminya yang masih tertidur langsung diancam dengan sebilah celurit yang kalungkan di leher.
"Setelah itu tangan suami saya diikat dengan sebuah kabel cash hand phone dan disuruh tengkurap. Sedangkan perampok yang satunya mengancam saya dengan sebuah linggis dan menyuruh diam sambil diancam akan dibunuh,” lanjut Ulum.
Ulum juga menceritakan bahwa perampok tersebut mengancam akan membunuh dirinya karena satu dari dua anaknya sempat terbangun dan menangis. Oleh karena itu pelaku meminta dirinya menenagkan anaknya sambil mengancam.
Merasa nyawa keluarganya dalam ancaman, Ulum saat itu hanya pasrah dan mempersilahkan pelaku untuk merampok asal keluarganya tidak disakiti.
Tidak hanya itu, Ulum juga dipaksa oleh pelaku perampokan untuk menunjukkan sekaligus menyerahkan harta benda miliknya. Akhirnya perampok berhasil menggasak uang sejumlah Rp 10 juta, 2 handphone nokia, 2 handphone samsung, 1 hand phone milik pembantu. Selain itu dua kawanan perampok itu juga merampas emas yang ditaksir memiliki harga sekitar Rp 5 juta.
Aksi perampokan yang terjadi menjelang sholat Shubuh ini menurut korban hanya berlangsung sekitar lima menit. Setelah menguras sebagian harta benda miliknya, dua pelaku perampok ini langsung lari ke jalan raya. Diperkirakan oleh Agus Widodo. “Mungkin saja mereka itu lari menuju mobil, sebab saya sempat mendengar suara mobil setelah itu,” cetusnya.
Setelah dua kawanan perampok itu meninggalkan rumah pasutri ini, keduanya lantas melaporkan peristiwa yang baru saja dialami ini pada polsek Tugu.
Sementara kapolsek Tugu AKP Syaiful Rokhmad ketika ditemui di polsek Tugu (28/5) membenarkan peristiwa perampokan yang terjadi di rumah Agus Widodo.
Baca Juga: Empat dari Enam Pelaku Perampokan Rumah Pegawai Koperasi di Malang Ditetapkan Sebagai Tersangka
“Kasus perampokan ini sudah dilaporkan pada pihak kami, saat ini kasus ini masih dalam taraf penyelidikan. Pelaku perampokan diperkirakan lebih dari dua orang dan kerugian korban total kurang lebih 35 juta rupiah,” ujarnya. (man/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News