SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah mendorong dan mengajak para guru PAUD (pendidikan anak usia dini) untuk menyatukan langkah, serta berseiring dengan para orang tua dalam rangka mewujudkan Jatim bebas stunting.
"PR bersama kita adalah bagaimana sejak 1.000 HPK (hari pertama kehidupan), mereka mendapatkan asupan gizi dan pengasuhan yang baik. Artinya Himpaudi memang harus seiring dengan parenting para orang tua, harus memahami bagaimana saat ibu hamil jangan kurang gizi," ujarnya.
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
Ia mengungkapkan hal tersebut saat membuka Seminar Nasional PAUD, serta menyaksikan pelantikan guru PAUD sebagai agen penggerak Jatim Bebas Stunting dan PAUD Berkualitas di Sidoarjo, Kamis (9/3/2023).
Kegiatan yang digelar Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD Indonesia (Himpaudi) Jawa Timur ini dihadiri 4.144 guru PAUD se-Jatim, serta para jajaran pengurus Himpaudi pusat, provinsi, maupun daerah.
Mantan Menteri Sosial itu juga mengingatkan bahwa tidak hanya asupan gizi fisik saja yang wajib diperhatikan, melainkan juga asupan rohani anak-anak. Hal ini penting agar anak-anak di Jatim bebas stunting fisik maupun stunting rohani, sehingga mereka bisa tumbuh menjadi SDM yang berkualitas.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
"Selain asupan gizi dalam makanan seperti kandungan protein , kalori dan sebagainya, juga asupan gizi rohaniah. Sehingga fisiknya tidak stunting, rohaninya juga tidak stunting," tuturnya disambut tepuk tangan dari ribuan peserta seminar.
Gubernur turut mengajak seluruh peserta seminar yang hadir untuk bersholawat bersama. Sholawat yang dipimpin oleh Ketua Umum PP Muslimat NU ini menggema di Gedung Serbaguna GOR Sidoarjo.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
"Para Laskar Himpaudi, panjenengan sudah berikhtiar luar biasa tapi saya tetap mohon di antara doa-doa panjenengan tolong ditambahkan doa untuk anak didik panjenengan mudah-mudahan mereka menjadi anak yang sholeh - sholihah, bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara," imbuhnya.
Saat itu, Himpaudi Jatim juga mengukuhkan 38 Agen Penggerak Jatim Bebas Stunting dan PAUD Berkualitas yang diwakili oleh Ketua PD Himpaudi Kabupaten/Kota se-Jatim.
"Ini merupakan langkah strategis dan jangka panjang. Semoga semuanya berseiring dengan program-program pemkab dan pemprov sehingga bersama-sama kita bisa sukses mewujudkan Jatim Bebas Stunting dan PAUD Berkualitas," kata Khofifah.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Jawa Timur berhasil mengalami penurunan dari 23,5 persen pada tahun 2021 menjadi 19,2 persen di tahun 2022. Bahkan tingkat prevalensi stunting di Jawa Timur lebih rendah dibanding Nasional yang berada di angka 21,6 persen.
Meskipun angka stunting di Jatim berhasil mengalami penurunan, namun isu stunting masih menjadi isu strategis dalam kesehatan. Ini yang menjadi tantangan tersendiri untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024 sesuai dengan arahan RPJMN 2020-2024.
Sementara itu, Ketua PW Himpaudi Jatim, Imam Mahmud, menyatakan pihaknya siap mendukung program-program pemerintah provinsi dalam rangka mewujudkan Jatim Bebas stunting.
Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir
"Sebagai tenaga pendidik PAUD kami mendukung sepenuhnya program-program dari Pemprov Jatim dalam mewujudkan Jatim Bebas Stunting. Ini merupakan tema nasional yang kita semua harus tergerak dan menggerakkan melalui PAUD," ujarnya.
Selain itu, Himpaudi Jatim juga siap mendukung Pemprov Jatim mewujudkan Jatim Cerdas. Pihaknya ingin agar anak-anak menjadi investasi bagi para orang tua di masa depan. Oleh karena itu, pendidikan anak sangat penting dilakukan sejak usia dini. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News