Dikatakan ia, masih banyak ketemukan tukang parkir liar dan tidak ada pengaturan yang baik, sehingga mengakibatkan macet di mana-mana.
"Makanya, perlu dilakukan kajian bagaimana sebaiknya keadaan tukang parkir agar bisa lebih baik," tuturnya.
Ia berharap, hibah-hibah untuk tempat ibadah lebih ditingkatkan dan diperhatikan. Pokir-pokir dari bantuan keuangan harus disesuaikan RPJM Desa masing-masing untuk bantuan UMKM bagi pemilik usaha kecil menengah tidak dirupakan dengan barang tapi berupa dengan uang agar bisa menyesuaikan kebutuhan kegiatan UMKM.
"Pelayanan rumah sakit yang masih belum maksimal dengan contoh masih banyak warga Gresik yang kesulitan mendapatkan kamar rawat inap, juga menjadi temuan kami saat reses," ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk memecahkan persoalan tersebut, perlu adanya sinergitas yang terintegrasi data pembangunan antara eksekutif dan legislatif mulai dari RT/RW hingga kabupaten, sehingga terdata base dengan rapi (big data) dan bisa dijadikan pegangan untuk pembangunan jangka pendek dan jangka panjang.
"Jika sinergitas yang terintegrasi dapat dilakukan, maka pembangunan di Kabupaten Gresik dapat merata dan tepat sasaran," pungkasnya.
Sementara itu, Anggota Fraksi Nasdem Musa menyayangkan, banyak anggota DPRD Gresik yang tak hadir dalam rapat paripurna.
"Kami menyayangkan teman-teman banyak yang tak hadir paripurna. Padahal, paripurna ini urgent untuk penyampaian hasil serap aspirasi masyarakat," katanya. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News