Museum Belum Memenuhi Syarat, Ratusan Keping Emas Peninggalan Majapahit Belum Dipamerkan

Museum Belum Memenuhi Syarat, Ratusan Keping Emas Peninggalan Majapahit Belum Dipamerkan Kepingan emas yang ditunjukkan oleh petugas BPCB Trowulan. (foto: rochmad aris/BANGSAONLINE)

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan ternyata masih menyimpan ratusan emas peninggalan kerajaan Majapahit. Emas-emas tersebut ditemukan mulai dari Trowulan sampai Banyuwangi.

Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Aris Soviani kepada media ini, Rabu (03/06) mengatakan bahwa koleksi emas jaman kerajaan Majapahit mencapai ratusan, mulai dari emas putih dan emas kuning. “Sekarang ini masih disimpan BPCB Trowulan kebanyakan adalah perhiasan, mulai dari cincin, aksesoris, dan emas lembaran,” ungkap Aris.

Baca Juga: Benda Bersejarah Diduga Peninggalan Kerajaan Majapahit Ditemukan di Kediri

Masih kata Aris, emas-emas tersebut berbentuk hewan seperti gajah, naga, kura-kura sebagai simbol para dewa rata-rata berukuran tak lebih dari 3 cm. Simbol dewa umat Hindu itu ditemukan dalam peripih dan padma arca yang ditempatkan di dalam bangunan candi.

"Kami temukan pada lokasi bekas percandian. Tentunya kalau kepingan emas itu disimpan di tempat seperti peripih dan padma arca itu berarti punya maksud yang luar biasa. Karena setahu saya tidak ada deposit emas di Trowulan ini. Yang jelas perhiasan dari emas atau Suwarna dalam bahasa Jawa biasa dipakai golongan bangsawan," urai Aris saat menunjukkan koleksi kepingan emas kepada wartawan di kantor BPCB Trowulan.

Yang pasti, lanjutnya, kepingan emas kuno tersebut masih disimpan BPCB Trowulan dan belum di pamerkan ke masyarakat. Karena kondisi tempat yang ada belum memenuhi syarat. Misalnya di museum Trowulan masih belum memenuhi standar kemanan. Sehingga masih disimpan di brankas khusus dan dijaga ketat.

Baca Juga: Menelusuri Jejak Syekh Bela Belu di Bumi Kediri, Putra Raja Terakhir Majapahit

“Untuk memamerkan koleksi emas peninggalan jaman kerajaan Majapahit masih menunggu lokasi yang memenuhi standar. Kami masih menunggu pemerintah pusat, karena sudah ada program untuk membangun museum tertutup atau museum khusus,” jelasnya.

Disinggung kapan pembangunan museum tersebut dilakukan, Aris belum bisa memastikan. “Yang pasti program sudah ada, mengenai kapan pembangunan museum khusus dibangun, kami kurang tahu”, pungkas Aris. (gun/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO