KEDIRI, BANGSAONLINE.com - BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Provinsi Jawa Timur mengunjungi lokasi temuan lima arca, di Dusun Dorok, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Senin (18/1/21).
Dalam kunjungannya tersebut, Tim BPCB Provinsi Jatim juga melihat secara langsung dan mengidentifikasi masing-masing arca, di mana diduga berasal pada era Kerajaan Majapahit.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Hadiri Puncak Mojo Batik Festival 2023, Ada Tari Kolosal hingga Fashion Show
"Lima arca yang ditemukan semuanya sudah kami lihat masing-masing dan jika ditelusuri dari ciri-ciri bentuk arca, posisi, dan bentuk reliefnya ini sesuai pada masa Kerajaan Majapahit," kata Kasub Unit Pengamanan dan Penyelematan BPCB Jatim Nonuk Kristiana di lokasi penemuan arca, Senin (18/1/21).
Disebutkan oleh Nonuk, salah satu ciri kalau arca tersebut berasal dari era Majapahit adalah cara pembuatannya yang terlihat kasar, karena dibuat berdasarkan pakem lokal Majapahit sendiri. "Lain halnya dengan arca di era Kerajaan Kediri dan Singasari, yang sangat halus. Hal tersebut karena arca buatan di era Kediri dan Singasari masih berpakem India," terang Nonuk.
Nonuk merinci, pada identifikasi itu juga diketahui bahwa benda peninggalan tersebut bukan berupa patung Dewa, melainkan perupaan Resi yang diibaratkan dewa tertentu. Bahkan, dari fisik patung tersebut juga terlihat bahwa karya ini diduga kuat dipakai manusia zaman Majapahit untuk peribadatan di rumah, atau seperti pemujaan yang disebut "Sanggah".
Baca Juga: Keniscayaan Deklarasi Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Selamat Tinggal Cebong dan Kampret
"Dari temuan yang berada di lahan galian milik masyarakat itu, maka kami belum berencana akan melakukan ekskavasi. Hal ini karena potensi pendalaman di tempat ini sepertinya sangat kecil, sebab kuat dugaan bukan merupakan benda bersejarah dari bangunan candi, tapi hanya Sanggah. Ini juga tampak dari patung resi, yang terlihat jelas ada kumis di wajahnya," terang Nonuk.
Sedangkan Kepala BPCB Provinsi Jawa Timur, Zakaria Kasimin meminta agar temuan lima arca ini ditindaklanjuti oleh pemerintah kabupaten dan untuk perawatannya dilakukan sepenuhnya oleh pemda setempat.
"Mohon Pemkab Kediri, dalam hal ini bisa menindaklanjuti dengan koordinasi bersama pemerintah desa setempat. Lalu nantinya lima patung ini bisa diletakkan di Museum Kabupaten Kediri, dan untuk perawatannya pula juga bisa dilakukan oleh daerah, karena ada anggarannya juga," kata Zakaria.
Baca Juga: Bupati hingga Kajari Ikut Bergoyang, Tari Bedoyo Putri Mojosakti Pecah Rekor Muri
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo, mengatakan bahwa pihaknya siap mengevakuasi kelima arca tersebut ke Museum Kabupaten Kediri.
"Hal itu juga demi menyelamatkan aset bersejarah dan bagaimana besarnya perhatian pemerintah dalam melestarikan budaya serta sejarah Kabupaten Kediri, yang notabene menjadi daerah dengan Peradaban Sejarah Tertua di Indonesia," kata Adi Suwigyo.
Diberitakan sebelumnya, lima arca yang ditemukan di Dusun Dorok, Desa Manggis tersebut sempat diduga peninggalan era Mataram Kuno oleh Tim dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri yang melakukan penelitian awal, Minggu (17/1) kemarin.
Baca Juga: Selain Bantengan hingga Barongsai, 1.000 Bendera Merah Putih Berkibar Jadi Pembuka Majafest 2023
Namun setelah Tim BPCB Jatim turun ke lokasi, Senin (18/1), menyebut jika kelima arca tersebut diduga berasal dari era Kerajaan Majapahit. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News