SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Gedung Multazam RSUD Haji Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Jumat (14/4). Peresmian gedung baru tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan sekaligus peringatan HUT ke-30 RSUD Haji.
Gedung setinggi 8 lantai dengan total luas area 6.832 meter persegi tersebut dibangun di atas tanah seluas 854 meter persegi. Pengerjaanya dilakukan secara 3 tahap selama 3 tahun mulai tahun 2020 hingga 2022.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
"Pembangunan gedung ini penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Layanan akan semakin baik dengan alkes yang semakin canggih. Kita memang berharap bisa mendapatkan lahan lain di sekitar sini supaya pengembangan layanan bisa lebih komprehensif," ujar Gubernur Khofifah dalam sambutan pembukaanya.
Khofifah juga menyebut, pembangunan Gedung Multazam sudah sesuai dengan rencana kerja pemerintah (RKP) yang juga dirumuskan dalam RKPD terkait reformasi sistem kesehatan nasional. Ia menyebut, untuk mencapai itu, pelayanan kesehatan memang harus didukung penuh baik sarana prasarana, sumber daya manusia (SDM) maupun sistem jejaringnya.
"Reformasi sistem kesehatan nasional itu antara lain layanan kesehatannya harus disupport. Alkesnya support, dokter spesialisnya support, layanannya berkualitas," jelas Gubernur.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Khofifah berharap, Gedung Multazam bisa memberikan semangat lebih kuat untuk memberikan pelayanan terbaik.
"Semoga milad ke-30 rumah sakit haji ini bisa memotivasi kita semua untuk memberikan pengabdian terbaik, dedikasi terbaik, dan terus meningkatkan kualitas terbaik. Dan mudah-mudahan, pemanfaatan Gedung Multazam ini berseiring dengan berkah dan ridho Allah SWT. Amin," harap gubernur.
Sementara itu, Direktur RSUD Haji Jatim Dr. dr. Herlin Ferliana, mengungkapkan pemberian nama Multazam berkaitan dengan sejarah RSUD Haji sendiri. Kisahnya bermula dari peristiwa kelam terowongan Mina pada pelaksanaan haji 1990 yang memakan banyak korban jiwa dari Indonesia, termasuk embarkasi Surabaya.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Sehingga, dibangunlah rumah sakit ini dengan bantuan Pemerintah Arab Saudi yang kemudian dilanjutkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Itulah mengapa nama-nama lokasi di rumah sakit ini serupa dengan tempat maupun prosesi ibadah haji.
"Maka dari itu, saya ingin mengucapkan matur suwun sanget atas dukungan Bu Gubernur untuk pembangunan gedung ini. Karena akan sangat menunjang layanan di RSUD Haji. Acara milad yang ke-30 ini kami jadikan momentum untuk menginovasi rumah sakit agar setara dengan standar dunia," tuturnya.
Sebagai informasi, RSUD Haji didukung oleh 95 dokter spesialis, 26 dokter umum, serta perlatan yang cukup canggih. Layanan yang langsung berada di Gedung Multazam antara lain ruang pertemuan dan pendidikan, pelayanan rawat inap, klinik medical check up, pelayanan radiologi medical check up, dan pelayanan stroke terpadu yang meliputi unit stroke, EEG, TMS, dan neurorestorasi, juga rehabilitasi medik stroke. (dev/ns)
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News