TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Pemkab Tulungagung merayakan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas tahun ini dengan pameran karya siswa kurikulum merdeka belajar dan guru penggerak, Selasa (02/05/2023).
Stan pameran yang memamerkan karya siswa-siswi pelajar dan guru penggerak di halaman kantor dinas itu bertujuan untuk menunjukkan prestasi yang telah dicapai oleh para siswa dan guru dalam dunia pendidikan di Kabupaten Tulungagung.
Baca Juga: Kurang dari 24 Jam, Polresta Sidoarjo Tangkap Suami yang Bunuh Istri di Krian
Selain para siswa dan guru, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, beserta para pejabat lainnya hadir untuk mendukung atas perkembangan pendidikan tersebut. Ia mengatakan bahwa perayaan ini merupakan wujud dukungan pemerintah daerah atas perkembangan pendidikan di Tulungagung.
"Kegiatan ini sangat perlu sekali ya, sebab bagian untuk mencerdaskan anak bangsa," ujarnya usai melakukan kunjungan stan pameran karya siswa dan guru
Menurut dia, penerapan kurikulum merdeka belajar saat ini masih diujicobakan, dengan dibantu oleh ratusan guru penggerak ke sejumlah sekolah dengan keahlian khusus.
Baca Juga: Warga Tulungagung Meninggal, Diduga Keracunan Nasi Hajatan dari Blitar
"Guru wajib memahami transformasi pengetahuan kepada peserta didik, kedisiplinan dan manajerial terutama SDM guru dan anak didik, sehingga tercipta pendidikan yang semakin maju dan berkarakter," paparnya.
Untuk mendukung program itu, bupati juga telah mengusulkan penambahan ratusan guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di lingkup Pemkab Tulungagung.
"Penambahan guru P3K sekitar 600-an," tuturnya.
Baca Juga: Langkah Besar Menuju Geopark Nasional: Tulungagung Menanti Pengakuan Dunia
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung, Rahadi Puspita Bintara, mengatakan bahwa saat ini lebih dari 100 guru penggerak dan ratusan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Tulungagung telah menerapkan kurikulum merdeka belajar.
"Saat ini terdapat 107 guru penggerak dan lebih dari 500 Sekolah Dasar dan 38 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang telah menerapkan kurikulum merdeka belajar," katanya
Dalam hal ini, Rahadi menggarisbawahi perlunya persamaan persepsi dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar yang masih dalam tahap uji coba hingga tahun 2024.
Baca Juga: Respons Komisi I DPRD Trenggalek soal Pulau yang Diklaim Pemkab Tulungagung
"Jadi memang perlu persamaan persepsi yang dibangun, sehingga perlu proses, terkait kurikulum perlu proses jadi saat ini pelaksanaan untk diberi kesempatan dalam uji coba ini, 2024," tambah Puspita sapaan akrabnya
Pihaknya berharap semakin banyak guru dari Tulungagung yang lolos seleksi sebagai guru penggerak sehingga mampu menjadi pendorong untuk pelaksanaan kurikulum merdeka belajar di daerah tersebut.
"Semoga menjadi momen dan motivasi, mengimplementasikan kurikulum merdeka, mencetak guru penggerak di Tulungagung sehingga kedepannya pendidikan semakin maju," harapnya. (fer/mar)
Baca Juga: Promosikan Judi Online, Selebgram Asal Tulungagung Diamankan Polisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News