BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pemkab Blitar menggelar Kick Off Literasi Digital Sektor Pendidikan. Agenda tersebut digelar dalam rangka membendung berita bohong atau hoax di kalangan siswa dan tenaga pendidik di Kabupaten Blitar.
Sekretarias Daerah Kabupaten (Sekdakab) Blitar, Izul Marom, membuka kegiatan yang digelar di Ruang Candi Penataran Kantor Pemkab Blitar itu. Ia menyambut baik dan mengapresiasi terselenggaranya acara ini.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
Izul pun berterima kasih kepada Direktorat Pemberdayaan Informatika dan Ditjen Aplikasi Informatika dengan program kegiatan Indonesia Makin Cakap Digital bersama dengan Pandu Digital Kabupaten Blitar yang menyasar bidang pendidikan dengan ruang lingkup perguruan tinggi dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di wilayah Kabupaten Blitar.
"Harapannya, kegiatan ini menjadi salah satu upaya dalam rangka mewujudkan masyarakat Kabupaten Blitar yang makin cakap digital," ujarnya, Selasa (9/5/2023).
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
Ia menambahkan, di era revolusi industri 4.0 yang kemudian juga harus bersiap pada era society 5.0, Indonesia merupakan salah satu negara yang terus mengembangkan sektor ekonomi digital untuk menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.
Sehingga perlu melakukan terobosan-terobosan dengan mempersiapkan generasi muda yang adaptif, diantaranya melalui pembinaan dan pemberdayaan literasi digital.
"Untuk diketahui bersama bahwa perkembangan literasi digital masyarakat di Indonesia saat ini sudah mencapai 3,54 dari skala 1-5 pada tahun 2022 atau terdapat kenaikan 0,05 poin dari tahun 2021. Di Jawa Timur, indeks literasi digital untuk Provinsi Jawa Timur 3,58. Sehingga berdasarkan hal tersebut, diperlukan upaya-upaya baru yang lebih efektif dalam mendorong peningkatan dan pemerataan kecakapan literasi digital masyarakat Indonesia," paparnya.
Baca Juga: Gegara Tak Dipinjami HP, Pria di Blitar Tega Bacok Istri Berkali-kali hingga Jari Putus
Lebih jauh, Izul menyampaikan beberapa arah kebijakan Pemkab Blitar di bidang literasi digital, di antaranya, peningkatkan capaian literasi digital pada 4 pilar literasi digital. Yakni digital skills, digital ethics yakni menyesuaikan diri, berpikir rasional, mengutamakan netiket, dan digital safety yaitu meningkatkan kesadaran keamanan data pribadi.
Kemudian menjaga toleransi dan demokrasi di ranah digital, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis para tenaga pendidik dalam melawan disinformasi, berita hoaks, khususnya jelang tahun politik 2024. Lalu bersama-sama stakeholder terkait memastikan kesiapan talenta digital jelang bonus demografi di kisaran Tahun 2035 untuk sektor pendidikan.
Kemudian yang terkahir memastikan pengetahuan literasi digital bisa dinikmati secara inklusif oleh masyarakat, dengan mengatasi kendala geografis, keterbatasan infrastruktur telekomunikasi, program pendidikan dan keberpihakan pada masyarakat rentan termasuk perempuan dan disabilitas. (kmf)
Baca Juga: Penerima Bantuan di Gandusari Blitar Sesalkan Penyaluran yang Dilaporkan ke Bawaslu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News