SURABAYA, BANGSAONLINE.com - DPRD Jatim berharap BUMD bisa berperan sebagai pengungkit ekonomi. Pernyataan itu disampaikan anggota Komisi C DPRD Jatim, Muhammad Fawait.
Politikus muda yang akrab disapa Gus Fawait itu mengungkapkan hal tersebut usai hearing dengan mitra komisi C yang membidangi keuangan dan BUMD, seperti Bank Jatim, BPR Jatim (Bank UMKM), Jamkrida dan Biro Perekonomian sebagai koordinator BUMD.
Baca Juga: Reses, Ketua DPRD Jatim Serap Aspirasi Masyarakat di Griya Bakti Prapen Indah
"Kami berharap BUMD bisa menjadi pengungkit ekonomi. Terutama BUMD sektor perbankan seperti Bank Jatim dan Bank UMKM," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Kamis (11/5/2023).
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim ini mengatakan, BUMD juga bisa berperan pada pertumbuhan ekonomi masyarakat secara luas selain sebagai penyumbang APBD.
Pihaknya berharap, struktur kredit di Bank Jatim dan Bank UMKM bisa berdampak kepada pertumbuhan ekonomi dalam rangka pengentasan kemiskinan. Karena itu perlu dilakukan penyaluran secara meluas dan diperbanyak di kantung-kantung kemiskinan.
Baca Juga: Kerahkan Timnya, BHS Yakin Subandi-Mimik Raih 70 Persen
"Perlu dilakukan penyaluran kredit lunak secara meluas pada sektor-sektor pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan UMKM. Dengan demikian bisa mengurangi kemiskinan dan pengangguran di pedesaan serta kantung-kantung kemiskinan yang ada di Jatim," paparnya.
Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif Jatim 2020 versi Forkom Jurnalis Nahdliyin ini menyinggung adanya program gubernur yang positif, yakni dagulir atau dana bergulir, pinjaman lunak yang diperuntukan kepada sejumlah sektor.
Dana yang ada disejumlah organisasi perangkat daerah atau OPD Jatim itu, kata Gus Fawait, bisa memberdayakan masyarakat dan pelaku UMKM lewat penyalurannya yang maksimal dan tepat sasaran. Menurut pria asal Jember ini, akses pinjaman lunak yang terbuka akan mengurai kemiskinan di Jawa Timur.
Baca Juga: Ketua DPRD Jatim Pimpin Upacara Hari Pahlawan 2024 di TMP Sepuluh Nopember 1945
"Tadi disampaikan oleh Biro Perekonomian, ada sekitar Rp127 Miliar dana bergulir yang belum tersalurkan. Kami berharap dana ini segera tersalurkan kepada masyarakat untuk meningkatkan pertumbukan ekonomi," urai alumnus Pascasarjana UGM tersebut. (mdr/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News