SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Rombongan Duta Besar (Dubes) Belanda melakukan kunjungan ke Kantor PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI.
Rombongan Dubes Belanda itu, diwakili oleh Lambert Grijns dan didampingi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Dinas PU Sumber Daya Air Jawa Timur.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Dalam Kunjungannya, Dubes Belanda membahas salah satu kerjasama di bidang pengairan.
Pada kunjungannya ke gedung PTPN XI, Lambert Grijns tidak dapat menyembunyikan kekagumannya. Sebab, banyak bangunan bersejarah di kawasan cagar budaya dan wisata sejarah.
“Kami di sini dari kedutaan bisa melihat bagaimana agar bisa memperkuat hubungan dengan masyarakat dan pemerintah Kota Surabaya, di bidang Heritage dan juga penelitian-penelitian,” katanya, saat berada di kantor PTPN Xl, Jalan Merak No.1, Surabaya, Selasa (9/05/2023).
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
Gedung bersejarah yang saat ini menjadi kantor PTPN XI itu, awalnya milik Handels Vereeniging Amsterdam/Asosiasi Pedagang Amsterdam (HVA). Kala itu, di Indonesia, HVA menangani kegiatan ekspor gula ke luar negeri.
Gedung HVA mulai dibangun tahun 1920 hingga 1921 dan diresmikan pada 18 April 1925, yang diarsiteki oleh Marius dari biro Hulswit, Fermont & Ed. Cuypers.
Gaya bangunan yang mengusung gaya eklektisisme dan ditambahkan unsur budaya tradisional jawa, terlihat menambah kecantikan gedung HVA. Ditambah, menghadirkan ukuran dan relief yang terinspirasi dari candi-candi yang ada di Jawa Timur pada beberapa bagian dinding bangunan.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
Bahan bagungan PTPN XI, rata-rata ekspor dari luar negeri, seperti keramik dan marmer dari Belgia. Menariknya, pada desain hiasan kaca ruangan depan atau bagian resepsionis, terdapat logo 8 Provinsi yang memang rata-rata adalah Kota Pelabuhan, seperti Surabaya, Semarang, Cirebon, Jakarta, Banyuwangi, Bandung, Trenggalek dan Makassar.
Selain itu, pada gedung ini, juga terdapat relief menanam tebu, panen kopi. Tebu sendiri, saat itu, merupakan bagian dari aktivitas perkebunan.
Bagunan Gedung PTPN XI sendiri, dibuat dengan 3 bagian dan dibangun secara bertahap, atau dikenal dengan Dilatasi. Seni arsitekturnya, bergaya kolonial dengan struktur beton bertulang dan anti gempa.
Baca Juga: Kunjungi TPQ Indar Parawansa Pasuruan, Khofifah Disambut Hangat oleh Santri dan Warga Sekitar
Sementara itu, Sekretaris Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jatim, Fauzi Nasrudin mengatakan, pihaknya sedang menjalankan kegiatan revitalisasi Kalimas di Surabaya.
"Saat Hari Jadi Surabaya tahun 2022, Wali Kota Surabaya Pak Ery kan naik perahu dari Balai Pemuda dan menjemput Gubernur Jatim Ibu Khofifah di Grahadi," ungkapnya.
Saat itu, Ibu Gubernur Khofifah memberi arahan, agar kerjasama dengan Belanda yang sudah berjalan sejak 2020 di Jatim, untuk dicoba jajaki revitalisasi Kalimas dari segmen Siola sampai Muara.
Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir
Dinas PU SDA Jatim, kata Fauzi, telah menindaklanjuti dan sudah menginisiasi proses penjajakan kerjasama tersebut.
"Revitalisasi Kalimas tidak bisa berdiri sendiri. Harus ada dukungan dari unsur pariwisata, unsur heritage, warisan budaya dan unsur kultural. Jadi dalam rangka itu kami bersama rombongan berkunjung ke Kantor PTPN Xl," jelasnya.
Ia juga mengatakan, Gedung PTPN XI ini, merupakan bagian dari warisan budaya.
Baca Juga: Usai Luluk Hamidah, Lukmanul Hakim dan Wisnu Wardhana Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Khofifah-Emil
"Duta Besar Belanda mengatakan desain dan cara membangunnya termaju pada zamannya. Bahannya sudah beton dan memadukan budaya Timur serta Barat. kemudian, ada bahan-bahan yang baru dikenal pada masa itu jadi sangat menarik," ungkap dia.
Fauzi pun mengapresiasi PTPN XI, karena telah melestarikan dan melindungi gedung bersejarah itu, sebagai warisan budaya dan sekaligus sebagai tempat kerja sehari-hari. (mid/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News