Ketua DPRD Bangkalan dan Kasi Pidsus Kejari Bantah Terima 'Upeti' Rp1,3 M, Iqbal: Pak Sodiq Ngawur

Ketua DPRD Bangkalan dan Kasi Pidsus Kejari Bantah Terima Mantan Kasi Pidsus Ke­jari Bangkalan, M. Iqbal, dan ko­misioner Komisi Informasi Bangkalan, M. Sodiq.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Mantan Kasi Pidsus Kejari , M. Iqbal, dan Muhammad Fahad selaku ketua dewan menyangkal kesaksian M. Sodiq dalam sidang kasus korupsi terkait aliran dana sebesar Rp1,3 miliar. Iqbal mengaku tidak mengenal, bahkan menerima uang sepeserpun dari pihak terkait.

"Tidak pernah saya meminta atau menerima dalam keterangannya di berita itu, apalagi dalam bentuk dollar ataupun rupiah, lillahi ta’ala tidak ada, tidak terima, bahkan saya tidak kenal," ujarnya saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Sabtu (27/5/2023).

Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu

"Apa yang disampaikan dalam kesaksian M. Sodiq itu tidak benar, apalagi diantar ke tempat saya (rumah dinas), hampir tidak ada karyawan kejaksaan ke rumah dinas. Jangankan orang luar, pegawai saja bisa dihitung ke rumah saya, kecuali staf pidsus," imbuhnya.

Menurut dia, kesaksian Komisioner KI itu tidak berdasar. Ia pun menegaskan untuk selalu mengawal kasus korupsi yang menimpa RK Makmun Ibnu Fuad (mantan Bupati yang terlibat kasus korupsi kambing etawa).

"Saya sering memberi statement ke media terkait kasus korupsi kambing etawa. Buat apa menerima (Rp1,3 miliar)? Mau nyerahkan diri? Pak Sodiq itu ngawur! Saya dengan teman-teman media untuk penanganan kasus terbuka, setiap sidang Mulyanto dan Samsul selalu saya sampaikan kepada mereka (media). Kalau keterangan itu benar, saya seharusnya dipanggil sama penyidik KPK, dan sampai saat ini belum pernah dipanggil," paparnya.

Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim

Terkait tudingan yang mengarah kepadanya, Iqbal menyatakan bakal mengambil langkah hukum atas pernyataan Sodiq. Hal senada juga diungkapkan Ketua DPRD , Muhammad Fahad, yang merasa menjadi sasaran dalam kesaksian kasus korupsi .

"Saya tidak merasa memberikan uang (Rp1,3 miliar), saya dapat dari mana? Itu tidak benar! Tidak ada, justru saya kaget, kenapa kok diserang dan semuanya dilimpahkan ke saya?," ucapnya. (uzi/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Semakin Ketat, Penyekatan Jembatan Suramadu Dilakukan di Dua Sisi ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO