
NGAWI, BANGSAONLINE.com - Masyarakat Ngawi dihebohkan dengan adanya penggerebekan terhadap dua sejoli. Penggerebekan tersebut, sempat viral melalui media sosial.
Berawal dari video yang diupload melalui akun IG @ndorobei.official dengan caption dua ABG yang sedang pacaran sambil minum-minuman keras (Miras).
Baca Juga: Polres Ngawi Lakukan Patroli Pengecekan Ketersediaan LPG Bersubsidi di Sejumlah Pangkalan
Dari viralnya video itu, diduga pasangan sejoli itu dan lokasi kejadiannya berada di Ngawi. Hal ini membuat Polres Ngawi turun tangan.
"Kita telah selidiki video viral yang berlokasi di bekas kantor proyek tol awalnya diduga pasangan sejoli yang berduaan tengah malam," jelas Wakapolres Ngawi, Kompol.Hariyanto, Senin (5/6/2023).
Selanjutnya, pasangan yang diketahui dua remaja pria tersebut dimintai keterangan oleh Unit PPA Satreskrim Polres Ngawi. Ternyata keduanya merupakan pelajar SMP.
Baca Juga: Mayat Perempuan Misterius dalam Koper Gegerkan Ngawi
Remaja tersebut berinisial D warga Kecamatan Karanganyar, sedangkan C yang dikira seorang wanita tersebut merupakan warga Kecamatan Sine.
Haryono mengatakan, kedua remaja tersebut berada di lokasi yang sepi dan menenggak miras, warga pun melakukan penggerebekan yang dikira pasangan sejoli yang akan melakukan perbuatan tidak senonoh.
Ia menyebut, orang tua kedua remaja tersebut mendatangi Polsek Widodaren untuk mengklarifikasi terkait viralnya video tersebut. Selain itu, kedua remaja SMP membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.
Baca Juga: SP3 Kasus Dugaan Malapraktik Dokter Gigi yang Tewaskan Wanita di Ngawi Tuai Aksi Demo
Sementara itu, Orang tua remaja berinisial C yang dikira wanita, Hariyadi (44) mengatakan, bahwa anaknya tersebut bukanlah perempuan namun laki-laki yang saat itu mengenakan scarf penutup kepala.
"Anak saya itu asli lelaki jadi video yang beredar dan menyatakan kalau anak saya perempuan itu salah. Dan yang dipakai anak saya itu bukan jilbab tetapi scarf penutup kepala," terang Hariyadi.
Baca Juga: Cegah PMK, Bhabinkamtibmas dan Dinas Perternakan Gelar Penyemprotan Disinfektan di Keraskulon Ngawi
Dengan kejadian tersebut, orang tua dari dua remaja berpesan agar tidak sembarang mengunggah video di medsos, yang berakibat salah paham.
"Ini juga pembelajaran untuk semua saja. Jangan gampang mengunggah video di medsos kalau belum diketahui kebenarannya," pungkasnya.(nal/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News