BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar demo di Polres Bangkalan. Mereka kecewa terhadap kinerja kepolisian yang dianggap gagal wujudkan keamanan dan ketertiban di wilayah hukumnya.
Korlap aksi, Abdussalam, mengungkapkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir Bangkalan dirundung duka. Sebab, banyak pertumpahan darah yang terjadi dan kasus pencurian yang kian meningkat membuat kekhawatiran pada diri masyarakat.
Baca Juga: Dukung Program KPN, Kapolres Bangkalan Gelar Tanam Jagung Bersama Forkopimda dan Petani
"Pertumpahan darah yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, serta pencurian yang meraja lela tidak satu pun tertangani. Polres Bangkalan di bawah komando AKBP Febri Isman Jaya tidak becus dalam menangani kriminalitas yang terjadi," ujarnya, Senin (12/6/2023).
Menurut dia, tingginya kriminalitas yang terjadi sudah mencoreng nama baik kepolisian. Karena, dalam melaksanakan tugas dan fungsi seperti memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat tidak becus, serta penegakan hukum yang terjadi di Bangkalan berjalan tumpul.
"Tugas dan fungsinya memelihara keamanan dan ketertiban, faktanya tidak aman dan tidak kondusif. Banyak dipasang CCTV di sejumlah titik, nyatanya tidak berfungsi, penegakan hukum sangat tumpul. Ini menjadi bukti bahwa Polres Bangkalan tidak berjalan dengan fungsinya," paparnya.
Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
Ia menambahkan yang lebih memprihatinkan tingginya kasus pencurian terjadi di wilayah Kampus UTM yang semakin merajalela, dan membuat mahasiswa dirundung kekhawatiran, sehingga tidak fokus dalam menuntut ilmu.
"Kami menuntut dan mendesak Kapolres Bangkalan di bawah kepemimpinan AKBP Febri Isman Jaya untuk segera membentuk tim khusus dalam membasmi kasus kejahatan curian motor di lingkungan UTM. Menuntut dan mendesak Kapolres, Kasatintel, dan Kasatreskrim untuk mundur, jika dalam kurun waktu 15 hari tidak dapat menuntaskan kasus kriminalitas," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya, menepis tudingan mahasiswa dan menyebut banyak kasus yang berhasil diungkap selama 1 bulan menjabat. Selain itu, tanggung jawab keamanan bukan hanya tugas polisi, melainkan tugas bersama masyarakat.
Baca Juga: Sosialisasi Ekowisata, Universitas Trunojoyo Madura Gandeng Pokdarwis
"Faktanya banyak kasus yang terungkap, pilkades berjalan kondusif. Kemanan bukan hanya tugas kami, menjadi tanggung jawab bersama masyarakat. Tidak masalah disebut gagal, itu kan penilaian masyarakat. Yang jelas kami akan melakukan mapping," tuturnya. (mil/uzi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News