SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Komisi D DPRD Sidoarjo meminta pemerintah daerah setempat menggunakan skala prioritas untuk membangun sarana prasarana (sarpras) sekolah-sekolah di Kota Delta sehingga bisa tepat sasaran.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Komisi D DPRD Sidoarjo, Bangun Winarso, saat mengunjungi SDN Mergorsari I di Desa Mergosari, Kecamatan Tarik, Sabtu (17/6/2023). Saat itu, ia mengetahui jika sekolah ini ternyata kekurangan satu ruang kelas, sehingga memanfaatkan rumah dinas guru untuk ruang belajar siswa kelas IV.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Ruang kelas yang memakai rumah dinas guru ini kondisinya juga tampak kurang memadai karena sempit. Plafon teras ruang kelas ini juga terlihat berlubang di beberapa titik.
"Ini tidak memenuhi standar," kata Bangun.
Legislator asal Dapil IV (Krian, Balongbendo, Tarik) ini juga mengetahui ruang guru SDN Mergosari I, plafonnya sudah melengkung sehingga rawan jebol.
Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO
"Kalau ada angin kencang, kemungkinan bisa jebol plafonnya," ujarnya.
Ia menyebut, temuan di SDN Mergorsari I ini bisa jadi hanya satu contoh dari sekian banyaknya kondisi sarpras SDN di Sidoarjo yang mengalami kerusakan ringan, sedang dan berat.
Kondisi ini karena saat pandemi Covid-19, hampir tidak ada program rehab sarpras sekolah karena dananya dipakai untuk penanganan Covid-19. Padahal sebelumnya, mulai tahun 2017 hingga 2019, DPRD Sidoarjo setiap tahun, menyetujui alokasi anggaran sekitar Rp 60 Miliar lebih untuk perbaikan sarpras sekolah.
Baca Juga: Maling di Sidoarjo Gasak 2 HP dan Uang Tunai
Nah, tahun ini, DPRD Sidoarjo sudah menyetujui anggaran bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk melakukan kajian sarpras pada sekolah milik pemkab, baik SDN maupun SMPN. "Tujuannya agar ada skala prioritas sehingga pembangunan sarpras tepat sasaran," jlentrehnya.
Karena itu, melalui Kajian Sarpras ini, Bangun meminta agar Disdikbud saat melaksanakan pembangunan sarpras bisa menetapkan skala prioritas. "Yang benar-benar prioritas yang harus didahulukan. Jangan sampai yang sudah lengkap, ditambahi lagi," tandas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Ditambahkan Bangun, dengan sarpras memadai, pihaknya berharap SDN-SDN di Kota Delta bisa terus diminati oleh masyarakat.
Baca Juga: Gus Muhdlor Sesalkan Kesaksian Pegawai DJP
Selain sarpras memadai, agar terus mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, pemkab juga harus terus meningkatkan kompetensi guru dan mendorong sekolah melakukan inovasi-inovasi.
Plt Kepala SDN Mergosari I Sukartiningsih mengatakan, berdasarkan informasi dari para guru, pemanfaatan rumah dinas guru sebagai ruang kelas itu berlangsung sejak sekitar tahun 2018 silam.
Dulunya, karena ruang kelas hanya berjumlah lima, maka untuk pembelajaran siswa kelas 1 dan kelas 2 dilakukan secara bergantian atau sistem shift. "Siswa kelas satu masuk dulu, habis itu kelas dua," imbuh seorang guru yang mendampingi Sukartiningsih saat dikunjungi Bangun Winarso.
Baca Juga: Polisi Dalami Anak Bunuh Ibu di Sidoarjo
Ia pun berharap kondisi sarpras ini nantinya mendapatkan perhatian dari Pemkab dan DPRD Sidoarjo, sehingga bisa memaksimalkan proses pembelajaran di SDN Mergosari I Tarik.
Terpisah, Kepala Disdikbud Sidoarjo Tirto Adi mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti informasi kondisi sarpras SDN Mergosari I tersebut. "Apakah sudah dicover pada tahun 2023 ini apa belum, nanti saya akan cek dulu ke bagian sarpras," cetusnya dikonfirmasi via telepon, Minggu (18/6/2023).
Kata Tirto, terkadang apa yang dilaporkan oleh kepala sekolah terkait kondisi sarprasnya, memang harus direvalidasi, karena hal itu juga butuh konsultan untuk menentukan kerusakan itu kategori ringan, sedang dan berat.
Baca Juga: Jenazah Perempuan Gegerkan Warga Waru, Diduga Tewas Dibunuh Anaknya
Ia menambahkan, pihaknya sudah memberikan perhatian terhadap kondisi sarpras SDN dan SMPN di Kabupaten Sidoarjo. Tahun 2023 ini, ada rehabilitasi sarpras sekolah di 38 titik, baik SDN maupun SMPN. "(Rehab) berat semua. Kami juga ada skala prioritas," pungkasnya. (sta/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News