Ratusan Calon Warga PSHT Pelopori Kader Kamtibmas Ngawi

Ratusan Calon Warga PSHT Pelopori Kader Kamtibmas Ngawi Kegiatan latihan bersama calon warga PSHT sebelum disahkan menjadi warga.

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Berbagai upaya dan terobosan dilakukan jajaran dalam mewujudkan kamtibmas. Salah satunya dengan menggandeng perguruan pencak silat.

Hal itu diwujudkan dengan mengadakan agenda latihan bersama bagi calon warga (Perguruan Silat Setia Hati) sebelum disahkan menjadi warga. Mereka mendapatkan materi tentang kamtibmas dari kepolisian.

Baca Juga: Polres Ngawi Imbau Waspada Cuaca Ekstrem dan Pohon Tumbang

Plt. Kasi Humas , Iptu Dian Ambarwati, menyampaikan tujuan dirangkulnya perguruan pencak silat untuk menciptakan kamtibmas yang kondusif. Karena itu, pihaknya memandang perlunya pembinaan pada anggota perguruan pencak silat yang ada di wilayah Ngawi.

"Sesuai perintah pimpinan, pembinaan perguruan silat perlu dilakukan, agar tercipta situasi yang kondusif sehingga kamtibmas di wilayah Ngawi tetap terjaga," tutur Dian, Senin (19/06/2023).

Kegiatan tersebut dilakukan oleh Polsek Kasreman dengan memberikan pengarahan dan mengajak calon warga di pendopo kecamatan setempat, Minggu (18/6/2023) kemarin.

Baca Juga: Jelang Pilkada 2024, Polres Ngawi Gelar Pemeriksaan Kesehatan ke Personelnya

Sementara Kapolsek Kasreman Ipda Harli Prabowo di hadapan 398 calon warga Ranting Kasreman mengajak para pendekar menjadi kader kamtibmas di lingkungannya masing-masing.

"Kalian adalah calon warga yang akan disahkan pada bulan Juli nanti. Saya tekankan dan mengajak kalian semua untuk menjadi kader kamtibmas di lingkungannya masing-masing supaya Ngawi aman, khususnya wilayah Kasreman," pesan Harli.

Dalam kesempatan itu, kapolsek juga berpesan agar bijak dalam bermedsos dan tidak mudah terprovokasi oleh postingan yang bersifat memecah belah persatuan dan kerukunan.

Baca Juga: Dalang Cilik Sebagai Dai Kamtibmas Raih Apresiasi Polres Ngawi

"Bijaklah dalam bermedsos, agar tercipta kerukunan, keamanan dan ketertiban. Jangan menjadi oknum pendekar yang berperilaku sebagai pengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat atau pembuat onar," tegasnya.

Ia juga mengimbau segera berkoordinasi dengan pihak Polri jika terjadi masalah, termasuk kesalahpahaman antar perguruan silat. (nal/sof)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO