MAJALENGKA, BANGSAONLINE.com – Bumi Leuwimunding Majalengka Jawa Barat tiba-tiba menggelegar. Desa kecil berpenduduk sekitar 6.000 jiwa yang selama ini tak dikenal publik itu langsung mencuat secara nasional.
Sejumlah ulama, pejabat tinggi negara, tokoh nasional dan lokal berbondong-bondong hadir ke bumi tempat pembaringan KH Abdul Chalim, salah seorang kiai pendiri Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus pejuang kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca Juga: Di Hadapan Mendagri, Anggota DPR RI Ungkap Tumpukan Uang dan Pelanggaran ASN dalam Pilbup Mojokerto
Para ulama, pejabat tinggi negara dan tokoh nasional serta lokal itu datang ke Leuwimunding untuk memenuhi undangan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, putra ke-9 Kiai Abdul Chalim. Kiai Asep yang populer sebagai pendiri Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Mojokerto Jawa Tmur itu memang Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).
Nah, di bawah kepemimpinan Kiai Asep, Pergunu menggelar perhelatan akbar. Yaitu Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V yang digelar di Pondok Pesantren Amanatul Ummah 02 Leuwimunding Jawa Barat, Sabtu dan Ahad (17-18/6/2023).
Tak tanggung-tanggung. Rakernas V Pergunu itu diikuti 2.500 engurus Pergunu dari seluruh Indonesia.
Baca Juga: Jualannya Diborong Kiai Asep, Pedagang Pasar Pugeran: Kami Setia Coblos Paslon Mubarok
“Yang kita undang hanya ketua dan sekretaris pengurus wilayah dan cabang saja,” kata Ketua Panitia Rakernas V Pergunu Dr Saepulloh kepada BANGSAONLINE.com.
Pantauan BANGSAONLINE di lokasi acara, tenda besar berkapasitas 2.200 orang itu full peserta. Ditambah lagi tenda tambahan berkapasitas 300 orang. Belum lagi para penggembira yang bertebaran di luar tenda.
Tak aneh, jika banyak peserta blingsatan karena kepanasan dan berdesakan. Kipas angin dan AC tak memadai. Apalagi massa membludak.
Baca Juga: Jelang Debat Kedua Pilgub Jatim 2024, Khofifah Didoakan Kiai Asep
Untung, kursi deretan VIP relatif dingin, meski salah seorang tokoh nasional yang duduk bersebelahan dengan BANGSAONLINE di kursi VIP mengaku kepanasan. Ia minta panitia agar mengarahkan AC ke tempat ia duduk.
Hebatnya, meski berpanas ria, tapi peserta Rakernas V Pergunu tak beranjak sedikitpun. Mereka mulai pagi hingga sore tetap mengikuti acara demi acara. Tentu sambil kipas-kipas karena kepanasan.
"Ini bedanya dengan organisasi lain. Militansi Pergunu luar biasa. Kalau organisasi lain, setelah istirahat, tinggal separo bahkan sudah kosong," tutur seorang peserta.
Baca Juga: Emil Dardak Puji Gus Barra Berilmu Tinggi, Punya Jejaring Luas, Rubaie: Dekengani Pusat
Selain pengurus Pergunu dari seluruh Indonesia, acara pembukaan Rakernas V itu diikuti para pengurus NU, Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU, Ansor dan berbagai undangan organisasi lain, termasuk MUI.
Acara akbar Pergunu itu dijaga ratusan Banser, TNI dan polisi. Bahkan mereka selama dua hari bertebaran di bumi Leuwimunding yang gemuruh dengan manusia dari seluruh Indonesia.
Pergunu di bawah kepemimpinan Kiai Asep memang solid dan menggurita. Figur dan kharisma Kiai Asep yang mandiri serta ikhlas penuh idealisme menjadi garansi utama bagi kemajuan Pergunu.
Baca Juga: Gus Barra dan Kiai Asep Borong Dagangan, Pedagang Pasar Kutorejo Bersyukur dan Mantap Pilih Mubarok
Di bawah kepemimpinan Kiai Asep pula kepengurusan Pergunu merata di seluruh Indonesia. Sekitar 515 pengurus cabang dan 38 pengurus wilayah atau provinsi Pergunu telah berdiri dan dilantik langsung oleh Kiai Asep.
Lalu siapa saja ulama, pejabat tinggi negara dan tokoh yang hadir? Seperti diberitakan BANGSAONLINE, antara lain: Menko Polhukam Mahfud MD, Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawasa, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto, mantan Waka BIN dan Waketum PBNU KH As’ad Said Ali.
Juga hadir ulama ultra rasional sekalligus pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan Indramayu Prof Dr Abul Syakur Yasin, MA (Buya Syakur) dan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando.
Baca Juga: 3.000 Relawan Barra-Rizal Ikuti Bimtek Saksi, 20 Rombong Bakso, Tahu Thek dan Soto Gratis Ludes
Hadir pula Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Wakil Gubernur Jawa Barat H. Uu Ruzhanul Ulum, Rais Syuriah PWNU Jawa Barat Dr KH Abun Bunyamin, Ketua PW Muslimat NU Jawa Barat Ratu Ella Girikomala, Anggota DPR RI Maman Imanul Haq, Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana, Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra, dan tokoh lainnya.
Kiai Asep Saifuddin Chalim selaku tuan rumah sekaligus sahibul hajah tak bisa menyembunyikan kegembiraan dan kebanggaannya. Ia terharu atas kehadiran para ulama, pejabat tinggi negara dan tokoh-tokoh nasional itu.
Pantauan BANGSAONLINE, berkali-kali kiai miliarder tapi dermawan itu mengucapkan rasa syukur.
Baca Juga: Antusias Masyarakat Sambut Gus Barra Borong Dagangan di Pasar Trawas
“Alhamdulillah sukses dan banyak yang hadir,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim sembari mengucapkan terimakasih.
Dan yang paling membanggakan Kiai Asep, banyak warga Leuwimunding dan Majalengka Jawa Barat hadir berpartisipasi untuk menyemarakkan Rakernas V Pergunu, meski cukup berada di luar tenda acara. Mereka rela berpanas-panas di tengah lapangan untuk menyemarakkan Rakernas V Pergunu.
Seperti umumnya orang desa, mereka lari berhamburan ketika pejabat dan tokoh turun dari mobil yang dikawal patwal. Mereka ingin tahu siapa saja tokoh yang hadir. Bahkan tanpa dikomando mereka membentuk pagar betis dari ujung alun-alun hingga pintu tenda acara.
Baca Juga: Kampanye Simpatik Pasangan Mubarok, Kiai Asep Gelorakan Semangat untuk Masyarakat
Saat memberikan sambutan Kiai Asep berkomitmen untuk terus memajukan pendidikan Indonesia. Ia mengatakan bahwa Pergunu akan mendirikan lembaga pendidikan unggulan sekelas Amanatul Ummah di setiap provinsi.
Menurut dia, para kiai pendiri NU yang terlibat langsung dalam perang kemerdekaan Indonesia telah sukses mendirikan Indonesia. Kini tugas Pergunu adalah mewujudkan cita-cita luhur kemerdekaan lewat pendidikan.
”Dan sukses atau gagalnya pendidikan Indonesia sangat tergantung pada peran guru,” kata Kiai Asep. Jadi guru punya tugas sangat berat tapi mulia.
Rakernas V Pergunu yang dibuka Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi dan ditutup Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan itu menelurkan 11 Rekomendasi yang meliputi internal dan ekternal. Rekomendasi itu dibacakan Sekjen PP Pergunu Dr Aris Adi Leksono di depan para peserta.
Yang menarik, salah satu poin Rakernas V Pergunu itu terkait dengan figur calon presiden yang dalam rekomendasi itu disebut pemimpin nasional. Rekomendasi itu secara tegas menyatakan bahwa pemimpin nasional harus bersih, jujur, amanah, berintegritas, serta memiliki komitmen terhadap pemberantasan korupsi dan kemajuan pendidikan Indonesia.
Inilah rekomendasi lengkapnya:
INTERNAL
Rekomendasi Internal ini untuk ditindaklanjuti oleh seluruh pengurus pergunu pada semua tingkatan;
1.Mewujudkan lembaga Pendidikan Unggulan Bertarap Internasional di dengan piloting setiap provinsi satu lembaga
2.Penguatan Kelembagaan Pergunu dengan pembentukan 17.000 PAC, dan 83.000 Ranting seluruh Indonesia dan PCI Luar Negeri
3.Penguatan Sistem Kaderisasi untuk setiap Anggota dan Pengurus Se-Indonesia
4.Peningkatan Kompetensi Guru Pergunu berbasis Transformasi Digital
5.Peningkatan Kemandirian dan Kesejahteraan Guru NU dengan Program Teacherphenuer.
6.Peremajaan Batik Pergunu yang berhak cipta langsung atas nama Persatuan Guru NU
EKSTERNAL
Rekomendasi eksternal ini untuk ditindaklanjuti oleh stakeholder pergunu, pemerintah pusat, pemerintah daerah, kementerian dan lembaga terkait;
1.Dalam kontek kepemimpinan Nasional, Pergunu berharap terpilih figur yang pemimpin bangsa yang memiliki komitmen terhadap terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia, yakni terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Pemimpin yang bersih, jujur, amanah, berintegritas, serta memiliki komitmen terhadap pemberantasan korupsi dan kemajuan pendidikan Indonesia.
2.Dalam konteks pileg, pilpres, pilkada, Pergunu mendorong semua pihak untuk menjaga nilai demokrasi yang damai, tanpa politik identitas dan tolak money politics.
3.Dalam upaya pemenuhan dan pemerataan Guru, Pergunu berharap pemerintah menambah quota rekrutmen Guru P3K, baik di bawah binaan Kementerian Agama, maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
4.Pemerintah harus lebih serius melakukan koordinasi dengan Lintas Kementerian dan Lembaga, serta Pemerintah Daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi Guru.
5.Pemerintah harus lebih serius dalam program penguatan Pendidikan karakter dan akhlak berdasarkan nilai agama dan nilai kebangsaan.
Ditetapkan : Di Majalengka Jawa Barat
Pada tanggal : 29 Dzulqaidah 1444 H / 18 Juni 2023 M
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News