Berikut 4 Tipe Penyakit Antraks dan Tingkat Fatalitasnya

Berikut 4 Tipe Penyakit Antraks dan Tingkat Fatalitasnya Berikut 4 Tipe Penyakit Antraks dan Tingkat Fatalitasnya. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Antraks merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis yang pada umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, domba. Penyakit antraks dapat menyebar ke manusia melalui daging merah yang dikonsumsi dari hewan terinfeksi antraks.

Antraks dapat bertahan hingga 40 tahun lamanya di tanah. Hal itu dikarenakan antraks akan membentuk spora bila berkontak dengan udara. Spora tersebut berfungsi sebagai pelindung, sehingga bakteri di dalam spora sulit mati.

Imran Pambudi selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes menyebutkan ada empat jenis penyakit antraks yang mampu menular ke manusia.

Berikut 4 jenis antraks dan tingkat fatalitasnya, yaitu:

1. Antraks di saluran pencernaan (gastrointestinal)

Bakteri antraks masuk ke dalam saluran penceraan saat seseorang mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi dan tidak masak dengan sempurna. Akibat dari infeksi yang dialami, usus penderita menjadi melepuh sehingga terjadi pendarahan bahkan meninggal dunia.

Tingkat fatalitas antraks di saluran pencernaan ini bervariasi, yakni mulai dari 25 hingga 70 persen.

2. Antraks kulit

Antraks kulit dapat terjadi ketika bakteri tersebut menempel hingga mengakibatkan kulit melepuh. Adapun case fatality rate atau tingkat fatalitasnya berkisar 25 persen. Kasus antraks di Indonesia didominasi oleh antraks yang menyerang kulit.

3. Antraks injeksi

Bakteri antraks ditemukan pada pengguna narkotika. Maka dari itu hindarilah penggunaan barang haram tersebut.

4. Antraks paru-paru

Tingkat fatalitas tertinggi pada kasus antraks ialah antraks yang menyerang paru-paru. Case fatality ratenya mencapai 80 persen. Spora yang dihasilkan oleh bakteri Bacillus Antrachis itu terhisap melalui partikel pernapasan dan mencapai dinding alveoli.

Penularan antraks ke manusia terjadi melalui beberapa cara, yaitu:

-Menyembelih hewan mati atau sakit karena antraks, kemudian dagingnya dikonsumsi oleh manusia

-Luka bakar di kulit yang bersentuhan secara langsung dengan bulut, kulit ataupun daging hewan yang telah terinfeksi

-Menghirup spora dari antraks

(ans)