Menghitung Waktu! 1,3 Miliar Orang Bakal Terjangkit Diabetes, Peneliti Ungkap Sebabnya

Menghitung Waktu! 1,3 Miliar Orang Bakal Terjangkit Diabetes, Peneliti Ungkap Sebabnya Ilustrasi penderita Diabetes yang mengecek gula darah (pixabay/liberatori)

BANYUWANGI,BANGSAONLINE.com - Bagi Anda yang pecinta sebaiknya patut waspada.

Pasalnya, penelitian terbaru mengungkapkan jika pengidap Diabetes akan melonjak dua kali lipat.

Baca Juga: Benarkah Jahe Bisa Menurunkan Gula Darah? Ini Faktanya

Diperkirakan 1,3 miliar orang akan terjangkit oleh beberapa sebab terutama makanan.

Hal ini didasarkan pada analisis paling komprehensif dari data global yang diproyeksikan hingga tahun 2050.

Saat ini diperkirakan 529 juta orang menderita dalam berbagai fase dan kondisi kesehatan.

Baca Juga: Resep Kue Labu Home Made, Camilan Manis Rendah Gula

Diabetes sendiri menjadi momok menakutkan karena merupakan satu dari sepuluh penyebab utama kematian dan kecacatan.

"Angka itu, 95 persen di antaranya adalah kasus Tipe 2, akan mencapai 1,3 miliar dalam waktu kurang dari tiga dekade," menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal The Lancet.

Penelitian tersebut juga menunjukkan lebih dari separuh kasus kematian dan kecacatan pada penderita dipengaruhi oleh kelebihan berat badan atau obesitas.

Baca Juga: 7 Sayuran yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Adapun faktor lain termasuk cara olahraga, pola diet, kebiasaan merokok dan gemar mengonsumsi .

Salah satu peneiti utama dari studi tersebut yakni dr Liane Ong, di Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington mengatakan adanya pola makan yang berubah pada penderita .

"Selama 30 tahun, berbagai negara telah benar-benar bermigrasi dari kebiasaan makanan tradisional. Mungkin dari kebiasaan makan lebih banyak buah dan sayuran, makan sayuran yang lebih sehat, menjadi ke lebih banyak makanan olahan," ujarnya yang dikutip dari The Straits Times, Minggu (25/6/2023).

Baca Juga: 5 Minuman yang Efektif Menurunkan Gula Darah

Penelitian lebih lanjut tersebut memprediksi jika tahun 2045, tiga perempat orang dewasa penderita akan tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

"Tantangannya adalah kita tidak benar-benar melihat satu jenis intervensi yang akan memperbaiki segalanya," kata dr Ong.

"Sebaliknya, melawan akan membutuhkan perencanaan jangka panjang, investasi, dan perhatian dari negara-negara di seluruh dunia," ungkapnya.

Baca Juga: Manfaat Pisang Rebus bagi Penderita Diabetes

Pada tajuk rencana, The Lancet menjelaskan jika dunia sudah gagal dalam memahami sifat sosial .

Selain itu banyak pula yang meremehkan skala sesungguhnya dan ancaman yang muncul dari penyakit ini. dr Ong menyebut, akan menjadi penyakit yang menentukan abad ini. (van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO