MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sooko, Kabupaten Mojokerto meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan tiga lembaga raksasa di bidang Dunia Usaha dan Industri (DUDI). Ketiga perusahaan tersebut yakni pabrik kertas PT Tjiwi Kimia, PT Mahkota Lautan Persada dan koperasi karyawan Tjiwi Kimia.
DUDI memiliki peran dalam membantu pelaksanaan praktik kerja industri atau magang bagi guru maupun siswa SMK.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ungkap Kasus Pembunuhan
Program kemitraan ini mendapat support dari Tjiwi Kimia. "Harapan kami, pemuda Indonesia jangan kepikiran hanya ingin menjadi sebagai pegawai saja, tapi harus jadi entrepreneur. Sekarang ini banyak pengusaha muda di Indonesia mengelola keuangan hingga miliaran rupiah," cetus Wiwin Trisnawati wakil Tjiwi Kimia.
Di depan kepala sekolah, komisi, pengawas SMK, guru, mahasiswa Unesa dan perwakilan siswa, Wiwin mengungkapkan Tjiwi punya andil besar untuk program link and match. Terutama dalam pengembangan dunia usaha.
"Siswa SMK lebih banyak praktek daripada teori, dan jangan hanya berpikir seperti ini kerja. Tjiwi Kimia sangat mendukung program ini. Awal boleh jadi karyawan, tapi di Tjiwi kalian akan tahu praktek manajemen sampai problem solving. Attitude pekerjaan seperti apa, semua dipelajari." jelasnya.
Baca Juga: Sarasehan HUT ke-76, Pataka Kodam V Brawijaya Dijamas 7 Sumber Mata Air Kerjaan Majapahit
Penandatanganan kemitraan di aula sekolah pada Senin (7/8/2023) tersebut, digelar serentak bersamaan pengangkatan 5 anak asuh bagi siswa tidak mampu oleh sekolah. Penyerahan reward pada siswa pemenang LBB Mahapatih Jawa Timur (juara 2), lomba kreasi busana SMA/SMK se-Kabupaten Mojokerto (juara 2) dan lomba Business Day. Selain itu menampilkan kepiawaian pidato bahasa Inggris, Spanyol dan Arab oleh siswa. Serta, penerimaan mahasiswa magang Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
"Tujuan pemberian reward dalam setiap even adalah untuk memotivasi anak agar tambah semangat. Yang lain juga bisa tertular virus-virus prestasi," tutur Kepala Sekolah SMKN 1 Sooko, Dwi Fendi Dadang Adrianto.
Dadang mengungkapkan, SMK tidak lepas dari dunia kerja dan industri sehingga perlu dukungan dari dunia usaha. "Pembelajaran ke depan itu gimana. Karenanya kita perlu duduk bersama untuk penyelarasan kurikulum, " Imbuhnya.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Berangkatkan 6.596 Peserta Gerak Jalan Mojokerto-Surabaya
Kerjasama ini, lanjutnya, dilatarbelakangi kondisi kecepatan teknologi dan industri. Jangan sampai ada kesenjangan yang jauh sehingga perlu kerjasama ini.
Harapan kerjasama ini adalah sesuai ikon SMK mencetak anak yang siap kerja. Mempunyai kemampuan yang bisa diterima di industri.
Juga berharap ada guru yang mempunyai kemampuan sama dengan industri.
Baca Juga: Khofifah dan Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus kepada Korban Banjir di Mojokerto
Dalam momen pengangkatan anak asuh, ia menuturkan, "Kita ingin putra putri njenengan terjamin keberlanjutan sekolahnya. Saya minta anak-anak aktif untuk ekstrakurikuler intrakurikuler. Berprestasi, jadi bisa seimbang. Jangan mikir biaya yang penting berprestasi," pungkasnya. (yep/git).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News