
KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pemkot Pasuruan melalui dinas kesehatan (Dinkes) meluncurkan Inovasi Gerilya Merdeka atau akronim dari gerakan imunisasi digital dengan penyulaman dan melindungi sasaran dengan imunisasi lengkap di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Sabtu (12/8/2023).
Terobosan ini menjadi langkah yang dilakukan oleh Pemkot Pasuruan untuk mempercepat capaian pelayanan imunisasi bayi dan balita sebagai upaya tercapainya Universal Childhood Immunization (UCI) 100 persen. UCI merupakan indikator tercapainya imunisasi dasar lengkap pada bayi (usia 0-11 bulan) maupun balita dalam suatu wilayah.
Baca Juga: Keren, Pasuruan Punya Sirkuit Motocross Bertaraf Nasional, Diberi Nama Sirkuit Putra Airlangga
Berdasarkan data dari Dinkes Kota Pasuruan, capaian imunisasi baru mencapai 40,49 persen sampai dengan Juni 2023 dengan target 100% di akhir tahun ini. Dalam periode tersebut, hanya ada 10 kelurahan yang telah mencapai UCI di antaranya Kelurahan Karangketug, Petahunan, Wirogunan, Tembokrejo, Pohjentrek, Krampyangan, Bakalan, Mayangan, Petamanan, dan Pekuncen.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf, mengajak para kader posyandu serta elemen pentahelix yang hadir dalam kegiatan ini untuk bersama-sama mensukseskan Gerliya Merdeka dan mewujudkan Kota Pasuruan meraih status UCI pada akhir tahun ini. Ia menyebutkan langkah ini membutuhkan kerjasama dari banyak pihak.
Baca Juga: Data Penyaluran Bansos Tak Lagi Pakai DTKS, Mensos Gus Ipul Jelaskan Tentang DTSEN
“Berhasil tidaknya kita melindungi anak kita sebagai generasi bangsa ini adalah melalui indikator UCI ini. Mari kita penuhi target UCI secara merata di seluruh kelurahan di Kota Pasuruan pada akhir tahun 2023. Kalau kita bekerjasama dan bergandeng tangan, maka ini akan terwujud,” ujarnya.
Pimpinan daerah yang akrab disapa Gus Ipul itu menekankan, imunisasi adalah hak anak yang dilindungi oleh undang-undang. Pemenuhan imunisasi sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang yang optimal juga sebagai perlindungan tubuh dari serangan penyakit.
“Hari ini kita semua bisa berkumpul dalam keadaan yang sehat berkat ibu kita yang dahulu telah memberikan imunisasi lengkap. Imunisasi perlu diberikan untuk melindungi tubuh bayi dan anak dari serangan penyakit,” tuturnya.
Baca Juga: Ketua PSSI Pasuruan Angkat Bicara Soal Kericuhan Persekabpas Vs Tornado FC
Dalam agenda ini, Ketua TP PKK Kota Pasuruan, Fatma Saifullah Yusuf, juga turut serta memberikan arahan kepada para tamu undangan yang hadir. Ia berpesan bahwa status UCI sejatinya bukan hanya target angka, namun salah satu bentuk tujuan kita bersama untuk melindungi buah hati dari penyakit yang dapat dicegah dengah imunisasi.
“Dengan capaian ini maka akan membentuk kekebalan individu buah hati dan kekebalan kelompok sehingga dapat mencegah timbulnya kejadian luar biasa yang dapat dicegah dengan imunisasi. Mari kita bersama-sama dengan semua stake holder yang ada, merapatkan barisan dan meningkatkan capaian imunisasi untuk kebaikan buah hati kita, memenuhi hak anak kita, juga memberi sumbangsih dan perlindungan atas kesehatan anak di masa depan,” paparnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinkes Kota Pasuruan, Shierly Marlena, menyebut inovasi ini dilatarbelakangi oleh kondisi pelayanan imunisasi di Kota Pasuruan yang belum pernah mencapai UCI dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Baca Juga: Gunakan Data Tunggal, Muslimat NU Sinergi dengan Kemensos dan Kementerian PPPA
“Rendahnya capaian imunisasi dikarenakan masih banyak terjadi penolakan imunisasi oleh sasaran, banyaknya sasaran yang Drop Out Imunisasi, kurang optimalnya dukungan pada pelayanan imunisasi, serta belum pahamnya sasaran terhadap Multiple Injection (suntikan ganda). Jika kondisi ini terus menerus terjadi, maka akan membahayakan anak-anak di Kota Pasuruan dan target UCI 100% di seluruh wilayah kota tidak akan tercapai,” ungkapnya.
Ia berharap, kegiatan ini mendapat dukungan dari semua elemen masyarakat terhadap upaya percepatan imunisasi melalui Gerilya Merdeka, mewujudkan tercapainya target UCI tahun 2023 yang merata di seluruh kelurahan serta terbentuknya herd immunity bayi dan balita dari PD3I.
Pada kegiatan Gerilya Merdeka ini menghadirkan narasumber dari WHO Provinsi Jawa Timur dan melibatkan 400 undangan yang hadir antara lain Forkopimda, TP PKK, Kepala OPD, Akademisi, Camat, Lurah, Kader Posyandu, Kepala Puskesmas dan korim dan lainnya. (par/sis)
Baca Juga: Teken MoU dengan Forum Rektor Indonesia Jatim, Mensos Ajak Perguruan Tinggi Entaskan Kemiskinan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News