KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang ke-117 di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, rampung. Hal itu ditandai dengan upacara penutupan yang dipimpin langsung oleh Kasdam V/ Brawijaya, Brigjen TNI Niko Fahrizal, Kamis (10/8/2034) lalu.
Program TMMD yang digelar selama satu bulan tersebut menyisakan kenangan yang mendalam bagi warga Kelurahan Pojok. Mereka sangat terbantu dan memperoleh manfaat dari program tersebut.
Baca Juga: Upaya Entas Kemiskinan, Pj. Gubernur Adhy Serahkan Program Rehab RTLH Warga Tak Mampu di Kediri
Dibuka pada Rabu 12 Juli 2023, masyarakat bersyukur akan segera dibangun beberapa fasilitas yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Berkat TMMD, sebuah jalan penuh bebatuan yang belum dilumuri aspal, akhirnya disulap menjadi jalan yang mulus, sehingga bisa membawa kebahagiaan tersendiri bagi sebagian besar petani di wilayah tersebut. Mushola yang sudah berdiri, juga direnovasi menjadi lebih kokoh untuk menampung puluhan masyarakat dalam menjalankan ibadah kepada Sang Pencipta.
Tidak hanya itu saja, air bersih yang selama ini mengalir kecil bagaikan tetesan embun, akan mengalir dengan deras bagaikan aliran air terjun. Masyarakat juga tidak perlu melangkahkan kakinya dengan jauh untuk memeriksakan kesehatan. Karena posbindu akan dioperasionalkan dengan fasilitas yang lengkap.
Baca Juga: Kasad Launching Pipanisasi TNI AD Manunggal Air di Pulau Bawean
Perumahan warga juga akan mendapatkan lukisan cat dan balutan yang indah melalui program rehab RTLH.
Kegiatan TMMD ke 117 TA 2023 ini mengangkat tema “Sinergi Lintas Sektoral Mewujudkan Kemanunggalan TNI-Rakyat Semakin Kuat” dengan sasaran fisik dan nonfisik. Untuk sasaran fisik meliputi pembangunan jalan, rehab mushola, pembangunan tandon air dan pipanisasi, rehab puskesmas bantu, dan rehab rumah tidak layak huni (RTLH).
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Apresiasi dan Ikuti Upacara Penutupan TMMD ke-122
Adapun sasaran nonfisik meliputi kegiatan penyuluhan wawasan kebangsaan, pelayanan keluarga berencana, sosialisasi stunting, pelayanan kesehatan ibu dan anak, penyuluhan hukum, sosialisasi keadaan darurat dan bencana, sosialisasi penegakan cukai rokok, pengobatan gratis, pasar murah, pentas seni, dan pelatihan kewirausahaan.
“Tujuan dilaksanakan TMMD ini adalah untuk membantu pemerintah di daerah dalam percepatan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui sasaran fisik maupun non fisik. Dan memantapkan kemanunggalan TNI rakyat dalam rangka menyiapkan ruang, alat, dan kondisi juang yang tangguh,” Kata Dandim 0809/Kediri, Letkol Inf Aris Setiawan.
Kegiatan nonfisik yang menjadi andalan dalam kegiatan TMMD ke-117 TA 2023 di Kodim 0809/Kediri adalah pemberian wawasan kebangsaan kepada seluruh warga perguruan pencak silat baik di kota maupun Kabupaten Kediri. Mengingat saat ini di wilayah Jawa Timur lebih identik dengan kekerasan atau perselisihan antar beberapa perguruan pencak silat.
Baca Juga: Jelang Penutupan TMMD 122, Anggota TNI dan Warga Lakukan Kerja Bakti
Kodim 0809/Kediri mengawali niat untuk mempersatukan perguruan pencak silat dengan cara mengundang para dewan guru untuk berkumpul bersama demi menyatukan visi dan misi. Yaitu persatuan dan kerukunan antar perguruan pencak silat, guna menciptakan suana yang kondusif di Kota dan Kabupaten Kediri.
Guna menekan konflik antar perguruan pencak silat serta untuk menciptakan keakraban, Kodim 0809/Kediri juga mengajak para pesilat untuk turut andil dalam kerja bakti yang diselenggarakan di lokasi TMMD.
Kodim 0809/Kediri membagi pesilat dalam beberapa kelompok yang terdiri beberapa perguruan pencak silat. Hal ini bertujuan membangun komunikasi dan kerja sama yang baik antar perguruan pencak silat. Sehingga diharapkan mampu menekan konflik.
Baca Juga: Purnawirawan TNI-Polri Deklarasi Dukung Khofifah Menang Pilgub Jatim di Gedung Juang Surabaya
Hal ini juga menjadi salah satu cara yang dilakukan Kodim 0809 Kediri untuk menekan kerusuhan dengan menumbuhkan kerukunan antar perguruan pencak silat. Karena jika seseorang sudah memiliki iman dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka ia tidak akan melakukan hal-hal yang salah di mata agama. Termasuk membuat kerusuhan yang dapat merugikan banyak pihak.
“Ide dari Dandim 0809/Kediri yang luar biasa ini kami sambut dengan senang hati dan kami berharap Kota Kediri bisa dijadikan contoh oleh kota atau kabupaten yang lain dalam rangka menjaga kerukunan dan keharmonisan antar perguruan pencak silat,” kata Ketua IPSI Kota Kediri, Siswanto.
Harapan besar bagi seluruh warga perguruan pencak silat, bahwa guyub rukun tidak hanya berhenti di kegiatan TMMD saja, tapi bisa berlanjut pada kegiatan yang lain.
Baca Juga: Dansatgas TMMD 122 Dampingi Danrem 082/CPYJ Tinjau Kesiapan Penutupan
TMMD Kembalikan Semangat Kerja Sama dan Gotong Royong di Wilayah Kota Kediri.
Semangat kekeluargaan dan gotong royong telah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Kota Kediri. Sikap ini telah lama berkembang sejak kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia.
Nilai-nilai luhur gotong royong dalam pelaksanaan TMMD tersebut, antara lain: adanya sikap kerja sama, menjunjung tinggi sikap kekeluargaan, sikap hormat menghormati antar sesama, mengutamakan kerja keras, mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan diri sendiri.
Baca Juga: Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Ngawi Gelar Sosialisasi Netralitas ASN, TNI dan Polri
“Saat ini sudah mulai terkikis nilai luhur dari gotong royong yang terkesan bahwa penduduk kota bersifat individual. Akan tetapi dengan adanya TMMD ini, nilai-nilai tersebut muncul kembali,” tandas Lurah Pojok, Wahyu Artisah.
Kegiatan TMMD di Kelurahan Pojok telah mengembalikan semangat kerja sama dan gotong royong bagi masyarakat. Serta dapat dijadikan sebagai modal dalam memupuk rasa memiliki dan cinta tanah air, di mana masyarakat merupakan komponen cadangan dalam sistem pertahanan rakyat semesta.
Setiap orang diwajibkan memiliki rasa gotong royong, dan hal itu sudah mendarah daging oleh semua elemen dan lapisan masyarakat yang ada di Kelurahan Pojok. Sebab dengan memiliki kesadaran itu, semua lapisan masyarakat akan lebih mudah dalam melakukan semua kegiatan dengan cara gotong royong.
Baca Juga: Satgas TMMD 122 Gandeng Pemkab Kediri Gelar Workshop Olahan Makanan Sehat
Penutupan TMMD Bawa Berkah Bagi Masyarakat
Kehadiran Kasdam V/Brawijaya di tengah-tengah masyarakat Kota Kediri disambut tarian cucuk lampah sebagai pembuka jalan dalam penutupan TMMD.
Lantunan suara yang lantang dari Komandan Upacara, Kasdim 0809/Kediri Mayor Arm M Marzuq Ashidiqi, menandakan bahwa rangkaian upacara penutupan TMMD akan segera berakhir. Hampir 1.500 orang menyaksikan kegiatan tersebut.
Demontrasi barongsai dan seni kolosal perguruan pencak silat dari 13 perguruan yang ada di Kota dan Kabupaten Kediri juga ikut andil dalam kegiatan tersebut. Ada 300 pendekar yang berpartisipasi.
Masyarakat juga terlihat antre untuk melaksanakan pengobatan gratis dan membeli sembako dengan harga sangat murah yang merupakan hasil kerja sama Kodim 0809/Kediri dengan Bulog dan RS. DKT tingkat IV Kota Kediri.
“Semoga dengan selesainya TMMD bisa berguna dan bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan mempercepat perekonomian di pedesaan lebih maju lagi,” kata Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Niko Fahrizal.
“Terima kasih Bapak tentara, kita dapat melaksanakan pengobatan gratis,” tandas salah satu warga.
“Alhamdulillah, warga sekitar dapat mendapatkan bahan sembako yang murah,” kata Camat Mojoroto, Bambang Tri Lasmono.
“Kami dari kepolisian juga apresiasi dihadapkan kegiatan ini. Semoga bisa menjadi wadah untuk menjaga keamanan di wilayah Kota Kediri khususnya,” kata Kapolres Kota Kediri AKBP Teddy Chandra.
“Semoga apa yang telah kita perbuat bisa bermanfaat dalam jangka waktu yang lama untuk masyarakat,” kata Danki Satgas TMMD Letnan Satu Inf. Wiyoto.
Seorang bocah pun yang ikut melihat penutupan TMMD ke-117 tiba-tiba berceletuk dengan semangat, "Saya besar nanti pingin jadi tentara biar bisa membangun desa".
Bravo TNI. (Muji Harjita)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News