SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menjelang pendaftaran pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Republik Indonesia yang dibuka KPU mulai 19 Oktober mendatang, bursa cawapres kian menghangat.
Terbaru, nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menguat sebagai bakal cawapres Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto. Masuknya nama Khofifah dalam radar bakal cawapres sudah berseliweran di kalangan elit parpol.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
Baik Ganjar maupun Prabowo tak menampik bahwa Khofifah berpeluang menjadi cawapresnya di Pilpres 2024.
Pengamat Politik Unair, Fahrul Muzaqqi, menilai wajar Khofifah menjadi rebutan Ganjar maupun Prabowo. Menurutnya, gubernur perempuan pertama di Jawa Timur tersebut memiliki segala resource yang diperlukan untuk running elektoral, pilpres, ataupun pilgub.
"Beliau teruji secara elektoral, setidaknya punya teritori elektoral Jatim sebagai gubernur," ujarnya, Jumat (29/9/2023).
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
Fahrul mengatakan, kapasitas Khofifah tidak perlu diragukan. Mulai dari parlemen, menteri, dan terakhir sebagai Gubernur Jatim, Khofifah terbukti moncer dengan prestasi yang amat banyak.
"Beliau juga merupakan Ketua Umum Muslimat NU yang merupakan organisasi keislaman perempuan terbesar di Indonesia dengan basis massa riil," katanya.
Bahkan, lanjut Fahrul, Khofifah yang sempat menjabat sebagai Menteri Sosial merupakan kunci pemenangan Jokowi di Jawa Timur.
Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir
"Beliau memiliki track yang panjang dengan Pak Jokowi. Sebagai menteri di periode pertama Pak Jokowi, tentu beliau memiliki hubungan erat dengan Pak Jokowi dalam hal sinkronisasi pembangunan sebagai dua pemimpin di ranahnya masing-masing," beber pria yang juga Ketua Lakpesdam PCNU Surabaya ini.
"Bolehlah teman-teman media membaca bahwa beliau menunggu restu Pak Jokowi (untuk running pilpres). Namun yang tidak kalah penting adalah bahwa beliau sedang mempertimbangkan dengan matang perihal keputusan untuk ke level nasional, termasuk ke mana harus merapat. Di samping itu, restu dari para ulama khos di Jatim khususnya, yang membuat beliau lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News