JAKARTA, BANGSAONLINE.com - KH Abdul Chalim Leuwimunding Majalengka Jawa Barat ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Penganugrahan gelar pahlawan nasional untuk ulama NU itu akan diumumkan Presiden RI Joko Widodo pada Jumat 10 Nopember 2023.
Informasi yang diterima BANGSAONLINE, keluarga Kiai Abdul Chalim, terutama putranya: Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, sudah diundang ke Jakarta. Prof Kiai Asep tampaknya juga banyak mengundang para kerabat dan teman-temannya.
Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
Bahkan CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE, M Mas’ud Adnan, juga diundang ke Jakarta oleh Prof Kiai Asep.
Mas’ud Adnan memang banyak menulis tentang Kiai Abdul Chalim selama ini. Alumnus Pesantren Tebuireng dan Pascasarjana Unair itu bahkan berkali-kali diajak Prof Kiai Asep ziarah ke makam Kiai Abdul Chalim di Leuwimunding Majalengka Jawa Barat.
“Alhamdulillah, saya teramasuk jurnalis atau wartawan paling awal menulis tentang Kiai Abdul Chalim,” kata Mas’ud Adnan kepada BANGSAONLINE, Kamis (9/11/2023).
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
“Dulu, sulit sekali cari berita atau tulisan tentang Kiai Abdul Chalim di internet. Saat itulah saya berinisiatif menulis di BANGSAONLINE tentang Kiai Abdul Chalim secara bersambung,” tegas penulis buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan yang berisi otobiografi Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim itu.
Ternyata respon masyarakat luar biasa. “Ada yang mengomentari tulisan saya itu dengan menulis di media sosial begini: Pantesan di Majalengka itu NU kuat. Ternyata di sana ada tokoh NU ya,” tulis seorang kiai di media sosial. Karena warga NU di Jawa Barat memang tak sebanyak di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Sekarang, tutur Mas’ud Adnan, tulisan tentang Kiai Abdul Chalim sudah banyak sekali. “Alhamdulilllah sekarang sudah banyak sekali. Diklik sekali saja sudah muncul banyak berita dan tulisan tentang Kiai Abdul Chalim di internet,” ujar Mas’ud Adnan.
Baca Juga: Lautan Manusia Padati Kampanye Akbar Paslon 02 Khofifah-Emil dan Gus Barra-Rizal di Mojokerto
Apalagi karya dan perjuangan Kiai Abdul Chalim kemudian diangkat sebagai bahasan disertasi oleh Muhammad Al Barra, cucu Kiai Abdul Chalim. Gus Bara – panggilan Muhammad Al Barra - menempuh S3 di Universitas Padjadjaran Bandung.
Maka makin banyaklah tulisan dan kajian tentang Kiai Abdul Chalim. “Saya kebetulan diajak Prof Kiai Asep menghadiri pengukuhan doktor Gus Bara di Unpad,” tutur Mas’ud Adnan.
Baca Juga: Kedatangan Kiai Asep dan Tim Mubarok di Pasar Bangsal Disambut Antusias Pedagang dan Warga
Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. bersama M Mas'ud Adnan saat naik becak dari pelabuhan Belakang Padang ke lokasi acara pertemuan wali santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Pulang Belakang Padang Batam, Rabu (28/4/2021). foto: Kesbangpol Batam
Tulisan tentang Kiai Abdul Chalim makin banyak terutama setelah dibentuk tim untuk menindaklanjuti pengusulan Kiai Abdul Chalim sebagai pahlawan.
"Tim itu menulis secara historiografi, akademik dan ilmiah," tutur Mas'ud Adnan. Penulisnya banyak. "Ada Prof Halim (UINSA), Prof Usep (UIN Jakarta), Prof Reiza (Unpad) dan dan para akademisi lainnya," tuturnya.
Baca Juga: Di Depan Pergunu Jatim, Kiai Asep Sebut Khofifah Cagub Paling Loman alias Dermawan
"Kalau saya kan menulis dari perspektif jurnalistik." tambahnya sembari mengatakan bahwa pengusulan Kiai Abdul Chalim sebagai pahlawan itu semula dicetuskan Kepala Dinas Sosial Majalengka Iwan Dirwan dan timnya di depan Kiai Asep Saifudin Chalim.
"Saat itu kepala Dinsos Pemkab Majalengka Pak Iwan Dirwan minta izin kepada Kiai Asep sebagai pihak keluarga, untuk mengusulkan Kiai Abdul Chalim sebagai pahlawan nasional," tutur Mas'ud Adnan yang saat itu mendampingi Kiai Asep dalam acara pengajian di Cirebon.
"Usulan itu disampaikan saat Kiai Asep di Leuwimunding (Amanatul Ummah 02)," kata Mas'ud Adnan lagi sembari mengatakan bahwa sebelumnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga mengusulkan Kiai Abdul Chalim sebagai pahlawan. "Mungkin karena beliau mantan Menteri Sosial sehingga sangat paham tentang sosok ulama atau tokoh yang layak jadi pahlawan nasional," kata Mas'ud Adnan.
Baca Juga: Kiai Asep Tebar Keberkahan, Borong Dagangan di Pasar Dinoyo sampai Warga Mantap Pilih Mubarok
Usulan itu kemudian ditindaklanjuti oleh tim yang dibentuk Kiai Asep dengan melibatkan berbagai profesi, terutama akademisi seperti Prof Halim dan para pengajar Amanatul Ummah serta pihak Universitas KH Abdul Chalim dan yang lain.
Mas’ud Adnan mengaku bersyukur karena jasa dan perjuangan Kiai Abdul Chalim dihargai oleh negara. Ia juga akan berangkat ke Jakarta untuk memenuhi undangan Prof Kiai Asep. “Insyallah nanti sore saya berangkat. Pesawat pukul 17,35 WIB,” tutur Mas’ud Adnan.
Menurut dia, dengan diangkat sebagai pahlawan nasional bukan hanya pengesahan sebagai pejuang nasional, terutama NU, tapi juga akan mengalir doa-doa dari umat Islam dan bangsa Indonesia kepada Kiai Abdul Chalim sebagai syuhada' dan pejuang Islam, NU dan kemerdekaan RI.
Baca Juga: Alumni Ponpes Lirboyo di Mojokerto Siap Menangkan Paslon Mubarok
Apa yang terkesan dengan Kiai Abdul Chalim? “Banyak sekali kehebatan kiai NU ini. Terutama kesederhanaan dan integritas moral serta kesantunannya yang luar biasa,” kata penulis sejumlah buku NU dan Gus Dur itu. Dan itu semua, tegas Mas’ud Adnan, menurun pada putranya, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim.
Menurut Mas’ud Adnan, ada ucapan sakti Kiai Abdul Chalim yang terus mengiyang dalam benaknya. Saat itu, tutur Mas’ud Adnan, para kiai pendiri NU rapat di Jawa Barat. Termasuk Kiai Abdul Chalim. Saat itulah, KH Abdul Wahab Hasbullah menyatakan kepada para kiai NU yang hadir dalam rapat itu.
“Dari semua kiai pendiri NU yang hadir tinggal satu yang belum punya pondok pesantren, yaitu Kiai Abdul Chalim,” kata Kiai Wahab Hasbullah. Tak diduga, Kiai Abdul Chalim spontan menjawab.
Baca Juga: Dihadiri Kiai Asep, Paslon Mubarok Gelar Kampanye Dialogis di Lapangan Trawas Mojokerto
“Nanti anak saya akan punya pondok pesantren besar,” ujar Kiai Abdul Chalim.
Para ulama pendiri NU yang hadir dalam rapat itu juga spontan dan serempak mengamini apa yang diucapkan Kiai Abdul Chalim.
Ternyata ucapan Kiai Abdul Chalim benar-benar sakti. Kini putra Kiai Abdul Chalim, yaitu Prof Dr Kiai Asep punya pondok pesantren besar bernama Amanatul Ummah. Prof Kiai Asep bahkan punya dua pesantren yaitu di Siwalankertu Utara Surabaya dan di Pacet Mojokerto Jawa Timur. Kiai Asep memiliki sekitar 16 ribu santri.
“Cerita itu saya dapatkan dari Prof Dr Kiai Asep saat beberapa kali wawancara dan menulis tentang beliau,” tutur Mas’ud Adnan.
Prof Kiai Asep bahkan tidak hanya sukses memiliki pesantren besar tapi juga menjadi ulama besar yang kaya raya sekaligus dermawan. “Itu sudah saya tulis dalam buku berjudul Kiai Miliarder Tapi Dermawan,” tutur Mas’ud Adnan.
Seperti diberitakan, KH Abdul Chalim ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Selain Kiai Abdul Chalim ada sejumlah tokoh yang juga akan diumumkan sebagai pahlawan nasional pada Jumat 10 Nopember 2023.
Mereka adalah Ida Dewa Agung Jambe (Bali), Bataha Santiago (Sulawesi Utara), M. Tabrani (Jawa Timur), Ratu Kaliamat (Jawa Tengah), KH Abdul Chalim (Jawa Barat), dan KH Ahmad Hanafiah (Lampung).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News