SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Upaya mewujudkan Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo merealisasikan program prioritas berupa pembangunan167 unit jamban untuk warga kurang mampu. Program ini menelan anggaran Rp760 juta, dan tersebar di 16 desa pada 10 kecamatan.
Kepala Dinkes Situbondo, Sandy Hendrayono, mengatakan bahwa pembangunan jamban menjadi program kerja prioritas pemerintah daerah setempat di bawah kepemimpinan Karna Suswandi. Hal ini dilakukan dalam rangka menuju kabupaten zero ODF.
BACA JUGA:
- Polemik Wisata Karaoke di Eks Lokalisasi Gunung Sampan, Begini Respons Wakil Bupati dan Dewan
- Tak Cuma MUI, Anggota DPRD Jatim Ikut Tolak Rencana Pemkab Situbondo ke Eks Lokalisasi Gunung Sampan
- Dinkes Situbondo: Kasus DBD Capai 309 Orang
- Eks Lokalisasi Gunung Sampan Situbondo Diubah Jadi Wisata Karaoke
“Anggaran DBHCHT 2023 dialokasikan untuk kegiatan prioritas, seperti stunting dan pembangunan jamban menjadi prioritas pemerintah untuk mewujudkan zero ODF,” ujarnya, Rabu (15/11/2023).
Pria yang akrab disapa Sandy itu menyatakan, pembangunan jamban ini penting dilakukan untuk mengurangi masalah ODF. Sebab, adanya fasilitas sanitasi tersebut berdampak terhadap kondisi lingkungan yang bersih dan sehat, sehingga hal itu berdampak terhadap pertumbuhan anak yang baik.
“Jamban juga mendukung penurunan kasus stunting. Jadi pengadaan sanitasi yang sehat dan lingkungan yang sehat ini berkontribusi terhadap penurunan stunting,” tuturnya
Ia berharap, pembangunan jamban ini dapat mengurangi kebiasaan masyarakat yang memanfaatkan sungai untuk mandi, cuci, kakus (MCK).