GRESIK, BANGSAONLINE.com - Tidak mengalirnya air Perumda Giri Tirta (PDAM) Gresik ke pelanggan beberapa hari belakangan ini, direspon Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Fajar Trilaksana (FT), Andi Fajar Yulianto.
Menurut Fajar, tak mengucurnya air PDAM, sangat merugikan pelanggan. Karena itu, pelanggan memiliki hak, baik mengadu ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), maupun melakukan gugatan perdata.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
"Pelanggan PDAM Gresik punya hak lakukan langkah itu. Lapor ke YLKI atau lakukan gugatan perdata," ucap Fajar kepada BANGSAONLINE.com, Senin (20/11/2023).
Dikatakan Fajar, berdasarkan Undang-Undang (UU) RI Nomor 8 Tahun 1999, tentang Perlindungan Konsumen, pada pasal 4 tegas disebutkan Hak Konsumen.
Antara lain, mendapatkan atas kenyamanan dalam pelayanan dalam mengonsumsi barang/jasa.
Baca Juga: HUT ke-60 Golkar, Fajar: Saya Siap Tarung dengan Asroin, Wongso, dan Anis untuk Jabat Ketua
"Ketika kenyamanan dalam mendapatkan barang/jasa tersebut terganggu, maka konsumen berhak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang tidak dapat diterima dengan baik atau bahkan tidak diterima sama sekali," terang Fajar.
Sedangkan tanggung jawab pelaku usaha, kata Fajar, terdapat dalam Pasal 19 UU Perlindungan Konsumen.
"Yang pada pokok intinya tegas, pelaku usaha bertanggung jawab dan memberikan kompensasi atas sejumlah kerugian yang diderita oleh konsumen," tuturnya.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Fajar menambahkan, peristiwa macetnya air PDAM yang tidak mengalir beberapa lama, sehingga senyatanya telah merugikan konsumen semisal bagi para usaha laundry, cuci mobil, properti dan sejenisnya, serta rumah tangga, dimana air sebagai kebutuhan vital.
"Maka, konsumen PDAM dapat melakukan laporan ke YLKI atau bisa langsung lakukan gugatan perdata," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Perumda Giri Tirta Gresik, Kurnia Suryadi menyatakan, tidak mengalirnya air ke pelanggan karena ada kebocoran pipa di Desa Legundi, Kecamatan Driyorejo akibat terkena alat berat.
Baca Juga: Peringati 10 November, Direktur YLBH Fajar Trilaksana Ajak Teladani Nilai Kepahlawanan
"Bocor di Legundi, pipa terkena excavator," katanya. (hud/git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News