SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Predator anak berkedok driver ojek online yang beraksi di Jl Wonosari Lor KB.1 Surabaya akhirnya ditangkap oleh Unit Jatanras Satreskrim Polres Tanjung Perak.
Pelaku diketahui bernama Bernardo Maramis (55), warga Jl. Ketabang Kali, Surabaya, yang juga berprofesi sebagai pengiring musik ibadah gereja. Bernardo diringkus di rumahnya Jl. Babatan Pantai Utara IX, Mulyorejo, Surabaya, Kamis (23/11/2023) pukul 17.00 WIB.
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
Diketahui pelaku beraksi di Jl. Wonosari Lor KB.1 pada Rabu (22/11/2023) pukul 14.00 WIB. Ia terekam CCTV saat memaksa seorang bocah 4 tahun agar memegang kemaluannya.
Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Prasetyo membenarkan penangkapan pelaku pencabulan.
“Benar, kita sudah melakukan penangkapan dan pelaku sudah kita lakukan pemeriksaan,” ujarn Prasetyo saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Jumat (24/11/2023).
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
Penangkapan terhadap Bernardo Maramis bermula dari viralnya video yang direkam warga saat pelaku beraksi di lokasi kejadian. Berdasarkan rekaman video, polisi melakukan pelacakan terhadap motor Honda Revo bernopol L 3694 CAJ yang dikendarai pelaku.
BANGSAONLINE.com sempat mendatangi rumah pelaku yang berada di Jl. Babatan Pantai Utara IX, Surabaya, dan ditemui oleh seorang wanita paruh baya yang mengaku sebagai istri Bernardo Maramis.
Ia mengakui baru saja diperiksa oleh Polres Tanjung Perak pada Jumat (24/11/2023) siang terkait kasus yang menjerat suaminya.
Baca Juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Catat Ada 6 KA Favorit dengan Okupansi Tinggi di Libur Nataru 2025
“Saya barusan saja diperiksa di Polres Tanjung Perak,” ujar wanita yang enggan menyebutkan namanya tersebut.
Ditanya tentang profesi suaminya, ia mengungkapkan Bernardo memang sehari-harinya bekerja sebagai driver ojek online.
“Sudah lama kerja Gojek, sebelumnya di perusahan jual beli besi bahan pembuatan kapal. Tapi pasca Covid-19 keluar dan kerja gojek,” cerita istri BM.
Baca Juga: Kasus Pencabulan dan Prostitusi Siswi SMP di Surabaya, Diduga Lebih dari Satu Pelaku Terlibat
“Kalau hari minggu suami pelayanan ke Gereja daerah Semolowaru dengan mengiringi lagu ibadah mengunakan alat musik drum,” tambahnya.
Penangkapan Bernardo Maramis tak disangka-sangka keluarga. Karena selama ini Bernardo diketahui tak pernah menujukan sikap yang tidak lazim.
“Kalau kumpul bersama keluarga biasa-biasa saja. Meski juga kami ada keponakan kecil-kecil, tapi sikap suami saya biasa-biasa saja,” pungkas istri BM.
Baca Juga: Luncurkan Puspaga Setara di Peringatan Hari Ibu, Pj Gubernur Jatim : Wujudkan Kesetaraan Gender
Sedangkan hasil pemeriksan yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, pelaku ternyata mengaku bukan kali pertama ini melakukan pencabulan dan pelecehan.
Hasil laporan warga di sekitar Jl. Wonosari Lor KB-2 pada bulan Oktober 2023, ternyata ciri-ciri fisik pelaku yang terekam dan viral di Jl. Wonosari Lor KB-1 mirip dengan Bernardo. (rus/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News