SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Khutbah Jum’at di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya kali ini membahas kekuatan doa. Materi tersebut disampaikan Dr. KH. Abd Salam Nawawi, M.Ag, saat menjadi Khatib Jumat di masjid megah yang terletak di Pagesangan Surabaya itu, Jumat (24/11/2023).
Dalam khutbahnya Kiai Salam Nawawi berpesan agar para jema’ah salat Jum’at menggunakan senjata doa dengan bijak. Ia mengutip Hadits Nabi Muhammad SAW yang menyatakan addu’a silahul mukmin. Doa itu senjata orang-orang beriman.
Baca Juga: Masjid Al-Akbar Terima Dua Orang Berikrar Syahadat, KH Syarifuddin: Hijrah Harus Sungguh-Sungguh
“Nabi pernah berdoa ketika Umar di puncak kebencian kepada Nabi. Ia mendapat hidayah dengan sentuhan ayat dari surat Taha, yang membuatnya bersyahadat di hadapan Rasulullah,” terang Kiai Salam Nawawi memberikan contoh buah dari berdoa.
Wakil Ketua Lembaga Falakiyah PBNU itu juga bercerita bahwa Nabi Muhammad pernah menggunakan senjata doa ketika perang Uhud. “Saat itu nabi terdesak sehingga gigi serinya patah, dahi luka, dan berlumur darah. Rasul berdoa agar tokoh Quraisy, yaitu Haris bin Hisyam, Sofwan bin Umayyah, dan Suhail bin Amr dilaknat Allah,” jelasnya.
Allah menjawab doa Nabi melalui surat Ali Imran ayat 128, “Muhammad, kamu tidak punya hak untuk ikut campur urusan ini. Allah mengadzab atau menerima taubat mereka, kamu tidak punya hak untuk ikut campur. Enam tahun setelahnya, 3 orang ini mengkorversi kemusyrikannya menjadi muslim,” papar Kiai Salam Nawawi saat menafsirkan surat Ali Imran ayat 128.
Baca Juga: Syekh Afeefuddin di Maulid Akbar MAS, Khofifah: Upaya Unduh Berkah Allah dan Syafaat Rasulullah SAW
Kiai Salam Nawawi menegaskan kembali agar para jama’ah tidak sembarangan dalam berdoa. “Jangan gunakan untuk hal negatif sekalipun dalam keadaan terdzalimi, jangan doa yang buruk, karena Nabi menyatakan setiap muslim doanya dijawab oleh Allah, kecuali doa yang mengandung dosa dan doa yang mengandung pemutusan silaturahim,” tegasnya.
Ia bahkan melarang para jemaah Jumat berdoa buruk. “Hentikan kirim doa buruk, kalau kita punya senjata yang mustajab (ketika terdzalimi) gunakan itu untuk mendoakan yang baik-baik kepada orang lain,” pesan Kiai Salam Nawawi di akhir khutbah Jum’atnya yang kemudian mengakhiri dengan berdoa bersama. (MSN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News